Barang Publik
1.1 Barang
Publik
Aktifitas pemerintah dapat mempunyai eksternalitas yang
penting. Seluruh warga negara akan merasakan manfaat atas berbagai barang yang
dibeli oleh pemerintah. Contohnya, salah satu fungsi utama dari seluruh
pemerintah adalah penyediaan pertahannan umum. Seluruh masyarakat mendapatkan
manfaat dari hal itu, apakah mereka membayar pajak atau tidak. Lebih umum lagi,
pemerintah menetapkan sesuatu seperti undang-undang hak milik dan hukum kontrak
yang menciptakan lingkungan hukum dimana transaksi ekonomi terjadi. Keuntungan
yang timbul dari lingkungan ini sekali lagi dinikmati oleh seluruh masyarakat.
Salah satu cara untuk merangkum observasi ini adalah
dengan menyimpulkan bahwa pemerintah menyediakan banyak barang publik kepada
masyarakat. Sekilas, pemerintah tidak jauh berbeda dengan organisasi lain
seperti serikat pekerja, asosiasi profesional, atau bahkan perkumpulan seperti
klub mahasiswa. Mereka memberikan manfaat dan menciptakan kewajiban bagi para
anggotanya. Pemerintah berbeda, terutama karena mereka mendapat mencapai skala
ekonomis dengan semua sifatnya yang inklusif dan karena pemerintah mempunyai
kemampuan membiayai aktivitas mereka melalui pendapatan pajak.
Banyak ekonom (mulai dari P. Samuelson) telah mencoba
untuk membuat definisi yang lebih spesifik dan teknis pada istilah barang
publik. Tujuan definisi tersebut adalah untuk membedakan antara barang yang
secara alami merupakan barang publik dengan barang yang cocok untuk pasar
komersial. Definisi barang publik yang paling umum menekankan pada dua atribut
yang kelihatannya menjadi karakteristik dari banyak barang yang diproduksi
pemerintah : non eksklusif dan non rivalitas.
Noneksklusivitas. Salah satu sifat yang membedakan barang publik dengan
barang lain adalah apakah orang dapat dikecualikan dari manfaat barang tersebut
atau tidak. Bagi kebanyakan barang pribadi, pengecualian tentu saja sangat
dimungkinkan. Saya dapat dengan mudah dapat dikeluarkan dari konsumsi hamberger
jika saya tidak membayar hamberger tersebut. Dalam beberapa kasus, pengecualian
bisa sangat mahal atau tidak mungkin. Pertahanan nasional merupakan contoh
standar. Sekali suatu angkatan bersenjata dibentuk, setiap orang di suatu
negara tersebut diuntungkan, apakah dia membayar atau tidak. Hal serupa dapat
diterapkan pada tingkat lokal seperti program pengendalian nyamuk atau program
pencegahan melawan penyakit. Dalam kasus ini sekali program tersebut
diimplementasikan, seluruh penduduk dari komunitas tersebut diuntungkan, dan
tidak seorangpun dapat dikecualikan dai manfaat tersebut, tanpa memperhitungkan
apakah mereka membayar atau tidak. Barang noneksklusif (noneksklusif good) ini
dapat dilawan dengan barang konsumsi pribadi yang eksklusif (seperti mobil atau
film) dimana pengecualian pengecualian merupakan suatu masalah sederhana.
Mereka yang tidak membayar barang pribadi tersebut tidak menerima jasa yang
dijanjikan oleh barang tersebut.
Nonrivalitas. Sifat kedua yang menjadi karakter dari barang-barang
publik adalah nonrivalitas. Barang-barang nonrivalitas adalah barang dimana
manfaatnya dapat diberikan bagi pengguna tambahan dengan biaya marjinal nol.
Pada sebagian besar barang, tambahan jumlah konsumsi membutuhkan sejumlah biaya
produksi marjinal. Misalkan konsumsi tambahan satu menjes, contohnya
membutuhkan satu tambahan sumber daya untuk memproduksinya. Akan tetapi, untuk
beberapa barang hal ini tidak terjadi. Misalkan satu tambahan mobil melintas di
jalan raya selama periode tidak ramai. Karena jalan tersebut sudah ada, satu
lagi kendaraan melintas tidak membutuhkan sumberdaya tambahan dan tidak
mengurangi konsumsi pihak lainnya. Satu lai tambahan pemirsa pada satu saluran
televisi tidak akan menambah biaya meskipun tindakan ini menyebabkan terjadinya
tambahan konsumsi. Konsumsi oleh tambahan pengguna dari barang semacam itu
adalah nonrivalitas/nonpersaingan sehingga tambahan konsumsi tersebut
membutuhkan biaya marjinal sosial dari produksi sebesar nol; konsumsi tersebut
tidak mengurangi kemampuan orang lain untuk mengkonsumsi.
1.2 Macam-macam
Barang
Ketika berpikir tentang macam-macam barang
dalam perekonomian, kita dapat mengelompokkan mereka menurut dua ciri berikut:
· Apakah barangnya
bersifat ekskludabel (ekxcludable)? Dapatkah masyarakat diminta untuk
tidak memakai atau memanfaatkan barang ini?
· Apakah barangnya
bersifat persaingan (rival)? Apakah jika seseorang memakai barang ini, maka
peluang orang lain untuk memakainya berkurang?
Berdasarkan kedua ciri tersebut membagi semua barang
menjadi empat kategori sebagai berikut:
1. Barang pribadi (private
goods) adalah barang-barang yang ekskludabel dan rival. Bayangkan saja es
cendol sebagai contoh. Es cendol jelas bersifat ekskludabel karena kita bisa
mencegah orang lain dari mengkonsumsinya. Es cendol juga bersifat rival karena,
jika hanya ada satu es cendol, dan ada seseorang yang mengkonsumsinya maka
orang lain tidak bisa mengkonsumsinya. Sebagian besar barang yang ada di pasar
adalah barang pribadi. Saat kita menganalisis penawaran dan permintaan kita
mengasumsikan bahwa semua barang bersifat ekskludabel dan rival.
2. Barang publik (public
goods) adalah barang-barang yang tidak ekskludabel dan juga tidak rival.
Artinya siapa saja tidak bisa mencegah untuk memanfaatkan barang ini, dan
konsumsi seseorang atas barang ini tidak mengurangi peluang orang lain
melakukan hal yang sama. Contoh barang publik adalah pertahanan suatu negara
aman karena mampu melawan setiap serangan dari negara lain, maka siapa saja di
negara itu tidak bisa dicegah untuk menikmati rasa aman, peluang bagi orang
lain untuk turut menikmati keamanan sama sekali tidak berkurang.
3. Sumber daya milik
bersama (common resources)adalah barang-barang yang tidak ekskludabel,
namun rival. Contohnya adalah ikan laut. Tidak ada seseorang yang melarang menangkap
ikan laut, atau meminta bayaran kepada nelayan atas ikan-ikan yang mereka
tangkap. Namun ada saat seseorang melakukannya, maka jumlah ikan di laut
berkurang, sehingga kesempatan orang lain melakukan hal yang sama menjadi
berkurang.
4. Adapula barang ekskludabel
yang, namun tidak memiliki rival. Barang seperti ini muncul dalam situasi
monopoli ilmiah. Jasa pemadam kebakaran suatu kota kecil adalah contohnya.
Sangatlah mudah mencegah seseorang menikmati jasa ini. Petugas kebakaran dapat
membiarkan sebuah rumah terbakar begitu saja. Namun jasa perlindungan kebakaran
ini tidaklah bersifat rival, karena kebakaran rumah tidak terjadi setiap saat,
dan setiap rumah memperoleh perlindungan yang sama. Petugas pemadam kebakaran
lebih sering menunggu daripada beraksi memadamkan kebakaran, sehingga
melindungi sebuah rumah tambahan tidak akan mengurangi kualitas perlindungan
mereka pada rumah-rumah lain.Dengan kata lain, begitu pemerintah kota membuat
anggaran untuk jasa pemadam kebakaran, maka tambahan untuk melindungi tambahan
satu rumah baru sangatlah kecil
Jika ada seseorang yang mengupayakan sendiri suatu barang
publik misalkan tanda peringatan bahaya angin ribut, maka semua orang akan
menikmati seluruh manfaatnya, namun mereka tidak perlu membayar untuk hal itu.
Demikian pula, pada saat seseorang menikmati suatu sumberdaya milik bersama
misalnya ikan dilaut, maka kesejahteraan orang lain
berkurang karena peluang mereka menangkap ikan di laut menurun,
tetapi tidak akan ada yang akan memberi kompensasi atas kerugian mereka. Akibat
dari dampak-dampak eksternal inilah, keputusan-keputusan pribadi untuk konsumsi
dan produksi dapat menjadi alokasi sumber-sumber daya yang tidak efisien.
Intervensi dari pemerintah dapat membantu meningkatkan kesejahteraan semua pihak.
Rival
Ya Tidak
Ya
Ekskludabel
Tidak
|
Barang pribadi
· Es
cendol
· Pakaian
· Jalan
tol yang macet
|
Monopoli alamiah
· Pemadaman
kebakaran
· Tv
kabel
· Jalan
tol yang kososng
|
Sumberdaya milik bersama
· Ikan
di laut
· Lingkungan
· Jalan
biasa yang macet
|
Barang umum
· Tanda
bahaya ngin ribut
· Pertahanan
nasional
· Jalan
biasa yang kosong
|
1.3 Barang
Publik Yang Penting
Banyak sekali contoh barang publik, namun disini kita
hany mengulas tiga contoh barang publik yang paling penting.
Pertahanan Nasional. Kemampuan suatu negara menghalau setiap serangan
dari luar merupakan contoh klasik. Jika suatu negara berhasil dipertahankan,
tidak ada seorangpun yang bisa dicegah untuk menikmati manfaatnya. Terlebih
lagi, ketika seseorang menikmati manfaatnya, manfaat yang dirasakanoleh orang
lain tidak akan berkurang. Oleh sebab itu, pertahanan nasional tidak bersifat
ekskludabel maupun rival.
Pertahanan nasional juga menjadi salah satu barang publik
yang paling mahal. Pada tahun 2002, pemerintah federal AS secara keseluruhan
membelanjakan $ 348 milyar untuk pertahanan nasional atau rata-rata sekitar $
1.200 untuk setiap warga AS. Masyarakat senantiasa berpendapat bahwa biaya ini
terlalu besar, atau malah terlalu kecil. Tetapi tidak ada yang membantah bahwa
pemerintah memang perlu mengeluarkan sejumlah uang untuk kepentingan pertahanan
nasional. Bahkan, para ekonom yang selalu mendukung pemerintah yang kecil juga setuju
bahwa pertahanan nasional adalah barang publik yang harus disediakan
pemerintah.
Penelitian ilimu pengetahuan. Pengetahuan adalah barang publik. Jika seorang
matematikawan menemukan sebuah teorima baru, maka teorima tersebut akan masuk
kedalam ilmu pengetahuan yang boleh dimanfaatkan siapa saja secara gratis.
Karena pengetahuan adalah barang publik, maka perusahaan-perusahaan swasta yang
mencari keuntungan cenderung untuk menumpang gratis pada pengetahuan yang
ditemukan oleh pihak lain, dan hasilnya, perusahan-perusahaan ini
mengalokasikan sumber-sumber daya yang terlalu sedikit untuk menciptakan
pengetahuan baru.
Sebelum mengevaluasi kebijakan-kebijakan pemerintah yang
cocok bagi penciptaan pengetahuan baru, kita harus membedakan antara
pengetahuan umum dengan pengetahuan spesifik dan teknis. Pengetahuan teknis
yang spesifik, misalnya batu baterei baru yang lebih tahan lama, dipatenkan.
Dengan hak paten ini, penemuannya bisa menikmati sendiri sebagian besar
manfaatnya sampai batas waktu tertentu.Sebaliknya, seorang matematikawan tidak
dapat mematenkan teorimanya karena pengetahuan umum seperti itu dapat digunakan
oleh siapa saja dengan gratis. Dengan kata lain, berkat adanya undang-undang
hak paten, pengetahuan spesifik dan teknis sifatnya ekskludabel, sedangkan
pengetahuan umum tidak bisa dijadikan ekskludabel.
Pemerintah diberbagai negara senantiasa berupaya
menyediakan barang publik berupa pengetahuan umum dengan berbagai macam cara.
Lembaga pemerintah, seperti National Institude of health dan National Science
Foundation, memberi subsidi untuk mendanai riset dalam bidang ilmu pengobatan,
matematika, fisika, kimia, biologi, dan bahkan ekonomi. Banyak orang yang
mendukung program luar angkasa pemerintah dengan alasan program-program
tersebut pada akhirnya akan menambah pengetahuan umum masyarakat. Bahkan barang
pribadi, seperti jaket anti peluru dan minuman instan, yang ternyata
menggunakan bahan baku yang awalnya dikembangkan oleh para ilmuwan dan insyiyur
ketika mereka mengadakan riset untuk mendaratkan manusia di bulan. Menentukan
sampai mana batas yang wajar dari dukungan pemerintah akan upaya-upaya ini
tidaklah mudah karena manfaatnya sulit diukur. Terlebih lagi, anggota-anggota
kongres yang berwenang mengesahkan program riset biasanya tidak terlalu ahli
dibidangilmu pengetahuan sehingga tidak berada pada posisi yang tepat untuk
menentukan jenis riset apa yang akan paling bermanfaat.
Pengentasan Kemiskinan. Banyak program pemerintah ditujukan untuk pengentasan
kemiskinan. Sistem kesejahteraan bersama (secara resmi disebut temporary
asisistance for needy families)memberikan sedikit uang kepada keluarga miskin.
Begitu juga , program makanan murah ditujukan untuk mengurangi biaya pembelian
makanan bagi keluarga miskin berbagai progran tempat tinggal dari pemerintah
membuat harga tempat tinggal lebih terjangkau. Program-program anti kemiskinan
ini dibiayai oleh pajak yang dipungut permerintah dari keluarga atau individu
yang sukses secara finansial.
Para ekonom seringa kali bersilang pendapat mengenai
peran pemerintah dalam pengentasan kemiskinan. Terdapat satu argumen penting
yang harus kita ketahui: menurut pendukung program-program anti kemiskinan,
kegiatan pengentasan kemiskinan adalah barang publik.
Bayangkan jika semua orang memilih untuk hidup dimasyarakat
yang terbebas dari kemiskinan meskipun keinginan itu meluas dan kuat,
pengentasan kemiskinan bukanlah suatu ‘barang’ yang bisa disediakan oleh pasar
swasta. Tidak ada seorang pun yang sanggup melakukannya sendiri karena
masalahnya begitu besar. Terlebih lagi, sumbangan pribadi mengalami kesulitan
dalam menaggulangi masalah ini : mereka yang tidak menyumbang dapat
memanfaatkan kebaekan orang lain begitu saja. Pada kasus ini, memungut pajak
dari orang kaya untuk meningkatkan standar hidup orang miskin dapat
menguntungkan semua pihak. Orang-orang miskin jelas dapat keuntungkan karena
mereka dapat menikmati standar kehidupan lebih baik, sedangkan orang-orang kaya
juga akan diuntungkan kareana mereka lebih senang tinggal di dalam masyarakat
yang angka kemiskinannya kecil.
1.4 Sumberdaya
Milik Bersama
Sumber daya milik bersama, sama halnya dengan barang
publik, tidak ekskludabel: sumber-sumber daya ini tersedia secara gratis bagi
siapa saja yang ingin memanfaatkannya. Namun, tidak seperti barang
publik,sumber daya milik bersama berifat rival: pemanfaatannya oleh seorang
akan mengurangi peluang orang lain melakukan hal serupa. Maka, sumber data
milik bersama menimbulkan masalah baru. Setelah barang jenis ini disediakan,
para pembuatan kebijakan perlu mempertimbangkan seberapa banyak barang jenis
ini dimanfaatkan.
1.5 Sumberdaya
Milik Bersama Yang Penting
Terdapat beberapa contoh dari beberapa sumberdaya milik
bersama. Pemerintah sering membuat peraturan yang mengatur penggunaannya, atau
memberlakukan biaya untuk mengatasi masalah untuk pemakaian yang berlebihan.
Air dan Udara Bersih. Seperti yang telah dibahas, pasar tidak mampu
melindungi lingkungan hidup dengan baik. Polusi merupakan eksternalitas negatif
yang dapat diatasi oleh pemerintah dengan regulasiatau pemberlakuan pajak atas
kegiatan-kegiatan yang menghasilkan polusi. Kita dapat melihat bentuk kegagalan
pasar ini sebagai sebuah masalah sumber daya milik bersama seperti halnya lahan
pengembangan terbuka, dan polusi yang terlalu besar sama saja dengan pemakaian
lahan umum yang berlebihan. Jatuhnya kualitas lingkungan adalah tragedi lahan
bersama versi modern
Jalan yang padat. Jalan yang bisa merupakan barang publik atau sumber
daya milik bersama. Jika jalan raya tidak padat, maka pemanfaatannya oleh
seseorang tidak akan mempengaruhi orang lain. Pada kasus ini, jalan raya bukan
barang rival, dan karenaya jalan raya dalam keadaan padat, jalan raya menjadi
semakin padat, jalan raya menjadi semakin padat, dan orang-orang lain harus
mengendarai kendaraan yang lebih lambat. Pada kasus ini, jalanraya adalah
sumber daya milik bersama.
Salah satu cara pemerintah mengatasi maslah kemacetan
lalu lintasadalah memberlakukan ongkos tol. Artinya, untuk masuk ke jalan itu,
setiap pengendara mobil harus bayar. Pada dasarnya, ongkos tol ini sama seperti
pajak atas eksternalitas dari kemacetan lalu lintas. Tetapi pada prakteknya,
pengenaan ongkos tol bukan merupakan solusi yang praktis, karena biaya untuk
menarik ongkos tol sendiri terlalu tinggi.
Biasanya kemacetan hanya terjadi pada jam-jam
tertentusetiap hari. Jika suatu jembatan dipadati kendaraan bermotor hanya pada
jam-jam sibuk, misalnya, maka eksternal negatif berupa kemacetan pada jam-jam
itu lebih besar daripada jam-jam lain. Karena itu, cara efisien untuk mengatasi
masalah eksternalitas adalah membuat harga karcis tol lebih tinggi pada jam-jam
sibuk. Ongkos tol ini akan memberi insentif bagi para pengendara untuk mengubah
jadwalnya, mengurangi kemacetan di jalan itu pada jam-jam sibuknya.
1.6 Barang
Publik dan Kegagalan Pasar
Dalam bukunya Nicholson, Difinisi kita
mengenai barang publik menjelaskan mengapa pasar swasta mungkintidak
memproduksinya dala jumlah yang cukup. Untuk barang pribadi yang eksklusif,
pembeli dari barang tersebut dapat menikmati seluruh dari barang itu,
misalnya Tomi memakan sepotong weci, potongan weci tersebut tidak
memberikan manfaat dari Tomo. Sumberdaya yang digunakan untuk memproduksi
potongan weci dapat disimpulkan hanya memberikan konstribusi bagi kesejahteraan
Tomi saja, dan dia akan membayar berapapun nilainya.
Bagi barang publik, hal ini merupakan masalah. Dalam
membeli barang publik, setiap orang tidak akan dapat menikmati seluruh manfaat
yang ditawarkan oleh barang tersebut. Karena orang lain tidak dapat
dikecualikanuntuk menikmati manfaat dari barang tersebut, dan karena orang lain
dapat menggunakan barang itu tanpa biaya, manfaat potensial pada masyarakat
dari barang publik dan melebihi manfaat yang diperoleh olrh pembeli tunggal.
Namun demikian, pembeli tidak akan memperhitungkan manfaat potensial dari
pembeli ini untuk orang lain ke dalam pengambilan keputusan pengeluaran.
Konsekwensinya, pasar swasta akan cederung kurang dalam mengalokasikan barang
publik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar