Minggu, 02 Desember 2012

Teori Barang Publik


Barang Publik
1.1  Barang Publik
Aktifitas pemerintah dapat mempunyai eksternalitas yang penting. Seluruh warga negara akan merasakan manfaat atas berbagai barang yang dibeli oleh pemerintah. Contohnya, salah satu fungsi utama dari seluruh pemerintah adalah penyediaan pertahannan umum. Seluruh masyarakat mendapatkan manfaat dari hal itu, apakah mereka membayar pajak atau tidak. Lebih umum lagi, pemerintah menetapkan sesuatu seperti undang-undang hak milik dan hukum kontrak yang menciptakan lingkungan hukum dimana transaksi ekonomi terjadi. Keuntungan yang timbul dari lingkungan ini sekali lagi dinikmati oleh seluruh masyarakat.
Salah satu cara untuk merangkum observasi ini adalah dengan menyimpulkan bahwa pemerintah menyediakan banyak barang publik kepada masyarakat. Sekilas, pemerintah tidak jauh berbeda dengan organisasi lain seperti serikat pekerja, asosiasi profesional, atau bahkan perkumpulan seperti klub mahasiswa. Mereka memberikan manfaat dan menciptakan kewajiban bagi para anggotanya. Pemerintah berbeda, terutama karena mereka mendapat mencapai skala ekonomis dengan semua sifatnya yang inklusif dan karena pemerintah mempunyai kemampuan membiayai aktivitas mereka melalui pendapatan pajak.
Banyak ekonom (mulai dari P. Samuelson) telah mencoba untuk membuat definisi yang lebih spesifik dan teknis pada istilah barang publik. Tujuan definisi tersebut adalah untuk membedakan antara barang yang secara alami merupakan barang publik dengan barang yang cocok untuk pasar komersial. Definisi barang publik yang paling umum menekankan pada dua atribut yang kelihatannya menjadi karakteristik dari banyak barang yang diproduksi pemerintah : non eksklusif  dan non rivalitas.
Noneksklusivitas. Salah satu sifat yang membedakan barang publik dengan barang lain adalah apakah orang dapat dikecualikan dari manfaat barang tersebut atau tidak. Bagi kebanyakan barang pribadi, pengecualian tentu saja sangat dimungkinkan. Saya dapat dengan mudah dapat dikeluarkan dari konsumsi hamberger jika saya tidak membayar hamberger tersebut. Dalam beberapa kasus, pengecualian bisa sangat mahal atau tidak mungkin. Pertahanan nasional merupakan contoh standar. Sekali suatu angkatan bersenjata dibentuk, setiap orang di suatu negara tersebut diuntungkan, apakah dia membayar atau tidak. Hal serupa dapat diterapkan pada tingkat lokal seperti program pengendalian nyamuk atau program pencegahan melawan penyakit. Dalam kasus ini sekali program tersebut diimplementasikan, seluruh penduduk dari komunitas tersebut diuntungkan, dan tidak seorangpun dapat dikecualikan dai manfaat tersebut, tanpa memperhitungkan apakah mereka membayar atau tidak. Barang noneksklusif (noneksklusif good) ini dapat dilawan dengan barang konsumsi pribadi yang eksklusif (seperti mobil atau film) dimana pengecualian pengecualian merupakan suatu masalah sederhana. Mereka yang tidak membayar barang pribadi tersebut tidak menerima jasa yang dijanjikan oleh barang tersebut.
Nonrivalitas. Sifat kedua yang menjadi karakter dari barang-barang publik adalah nonrivalitas. Barang-barang nonrivalitas adalah barang dimana manfaatnya dapat diberikan bagi pengguna tambahan dengan biaya marjinal nol. Pada sebagian besar barang, tambahan jumlah konsumsi membutuhkan sejumlah biaya produksi marjinal. Misalkan konsumsi tambahan satu menjes, contohnya membutuhkan satu tambahan sumber daya untuk memproduksinya. Akan tetapi, untuk beberapa barang hal ini tidak terjadi. Misalkan satu tambahan mobil melintas di jalan raya selama periode tidak ramai. Karena jalan tersebut sudah ada, satu lagi kendaraan melintas tidak membutuhkan sumberdaya tambahan dan tidak mengurangi konsumsi pihak lainnya. Satu lai tambahan pemirsa pada satu saluran televisi tidak akan menambah biaya meskipun tindakan ini menyebabkan terjadinya tambahan konsumsi. Konsumsi oleh tambahan pengguna dari barang semacam itu adalah nonrivalitas/nonpersaingan sehingga tambahan konsumsi tersebut membutuhkan biaya marjinal sosial dari produksi sebesar nol; konsumsi tersebut tidak mengurangi kemampuan orang lain untuk mengkonsumsi.  
1.2  Macam-macam Barang
Ketika berpikir tentang macam-macam barang dalam perekonomian, kita dapat mengelompokkan mereka menurut dua ciri berikut:
·      Apakah barangnya bersifat ekskludabel (ekxcludable)? Dapatkah masyarakat diminta untuk tidak  memakai atau memanfaatkan barang ini?
·      Apakah barangnya bersifat persaingan (rival)? Apakah jika seseorang memakai barang ini, maka peluang orang lain untuk memakainya berkurang?
Berdasarkan kedua ciri tersebut membagi semua barang menjadi empat kategori sebagai berikut:
1.    Barang pribadi (private goods) adalah barang-barang yang ekskludabel dan rival. Bayangkan saja es cendol sebagai contoh. Es cendol jelas bersifat ekskludabel karena kita bisa mencegah orang lain dari mengkonsumsinya. Es cendol juga bersifat rival karena, jika hanya ada satu es cendol, dan ada seseorang yang mengkonsumsinya maka orang lain tidak bisa mengkonsumsinya. Sebagian besar barang yang ada di pasar adalah barang pribadi. Saat kita menganalisis penawaran dan permintaan kita mengasumsikan bahwa semua barang bersifat ekskludabel dan rival.
2.    Barang publik (public goods) adalah barang-barang yang tidak ekskludabel dan juga tidak rival. Artinya siapa saja tidak bisa mencegah untuk memanfaatkan barang ini, dan konsumsi seseorang atas barang ini tidak mengurangi peluang orang lain melakukan hal yang sama. Contoh barang publik adalah pertahanan suatu negara aman karena mampu melawan setiap serangan dari negara lain, maka siapa saja di negara itu tidak bisa dicegah untuk menikmati rasa aman, peluang bagi orang lain untuk turut menikmati keamanan sama sekali tidak berkurang.
3.    Sumber daya milik bersama (common resources)adalah barang-barang yang tidak ekskludabel, namun rival. Contohnya adalah ikan laut. Tidak ada seseorang yang melarang menangkap ikan laut, atau meminta bayaran kepada nelayan atas ikan-ikan yang mereka tangkap. Namun ada saat seseorang melakukannya, maka jumlah ikan di laut berkurang, sehingga kesempatan orang lain melakukan hal yang sama menjadi berkurang.
4.    Adapula barang ekskludabel yang, namun tidak memiliki rival. Barang seperti ini muncul dalam situasi monopoli ilmiah. Jasa pemadam kebakaran suatu kota kecil adalah contohnya. Sangatlah mudah mencegah seseorang menikmati jasa ini. Petugas kebakaran dapat membiarkan sebuah rumah terbakar begitu saja. Namun jasa perlindungan kebakaran ini tidaklah bersifat rival, karena kebakaran rumah tidak terjadi setiap saat, dan setiap rumah memperoleh perlindungan yang sama. Petugas pemadam kebakaran lebih sering menunggu daripada beraksi memadamkan kebakaran, sehingga melindungi sebuah rumah tambahan tidak akan mengurangi kualitas perlindungan mereka pada rumah-rumah lain.Dengan kata lain, begitu pemerintah kota membuat anggaran untuk jasa pemadam kebakaran, maka tambahan untuk melindungi tambahan satu rumah baru sangatlah kecil
Jika ada seseorang yang mengupayakan sendiri suatu barang publik misalkan tanda peringatan bahaya angin ribut, maka semua orang akan menikmati seluruh manfaatnya, namun mereka tidak perlu membayar untuk hal itu. Demikian pula, pada saat seseorang menikmati suatu sumberdaya milik bersama misalnya  ikan dilaut, maka kesejahteraan orang lain berkurang  karena peluang mereka menangkap ikan di laut menurun, tetapi tidak akan ada yang akan memberi kompensasi atas kerugian mereka. Akibat dari dampak-dampak eksternal inilah, keputusan-keputusan pribadi untuk konsumsi dan produksi dapat menjadi alokasi sumber-sumber daya yang tidak efisien. Intervensi dari pemerintah dapat membantu meningkatkan kesejahteraan semua pihak.

                                                                                Rival
                                                Ya                                                      Tidak
                                        
                                     Ya
Ekskludabel
                                 Tidak
Barang pribadi
·       Es cendol
·       Pakaian
·       Jalan tol yang macet
Monopoli alamiah
·    Pemadaman kebakaran
·    Tv kabel
·    Jalan tol yang kososng
Sumberdaya milik bersama
·       Ikan di laut
·       Lingkungan
·       Jalan biasa yang macet

Barang umum
·    Tanda bahaya ngin ribut
·    Pertahanan nasional
·    Jalan biasa yang kosong

1.3  Barang Publik Yang Penting
Banyak sekali contoh barang publik, namun disini kita hany mengulas tiga contoh barang publik yang paling penting.
Pertahanan Nasional. Kemampuan suatu negara menghalau setiap serangan dari luar merupakan contoh klasik. Jika suatu negara berhasil dipertahankan, tidak ada seorangpun yang bisa dicegah untuk menikmati manfaatnya. Terlebih lagi, ketika seseorang menikmati manfaatnya, manfaat yang dirasakanoleh orang lain tidak akan berkurang. Oleh sebab itu, pertahanan nasional tidak bersifat ekskludabel maupun rival.
Pertahanan nasional juga menjadi salah satu barang publik yang paling mahal. Pada tahun 2002, pemerintah federal AS secara keseluruhan membelanjakan $ 348 milyar untuk pertahanan nasional atau rata-rata sekitar $ 1.200 untuk setiap warga AS. Masyarakat senantiasa berpendapat bahwa biaya ini terlalu besar, atau malah terlalu kecil. Tetapi tidak ada yang membantah bahwa pemerintah memang perlu mengeluarkan sejumlah uang untuk kepentingan pertahanan nasional. Bahkan, para ekonom yang selalu mendukung pemerintah yang kecil juga setuju bahwa pertahanan nasional adalah barang publik yang harus disediakan pemerintah.
Penelitian ilimu pengetahuan. Pengetahuan adalah barang publik. Jika seorang matematikawan menemukan sebuah teorima baru, maka teorima tersebut akan masuk kedalam ilmu pengetahuan yang boleh dimanfaatkan siapa saja secara gratis. Karena pengetahuan adalah barang publik, maka perusahaan-perusahaan swasta yang mencari keuntungan cenderung untuk menumpang gratis pada pengetahuan yang ditemukan oleh pihak lain, dan hasilnya, perusahan-perusahaan ini mengalokasikan sumber-sumber daya yang terlalu sedikit untuk menciptakan pengetahuan baru.
Sebelum mengevaluasi kebijakan-kebijakan pemerintah yang cocok bagi penciptaan pengetahuan baru, kita harus membedakan antara pengetahuan umum dengan pengetahuan spesifik dan teknis. Pengetahuan teknis yang spesifik, misalnya batu baterei baru yang lebih tahan lama, dipatenkan. Dengan hak paten ini, penemuannya bisa menikmati sendiri sebagian besar manfaatnya sampai batas waktu tertentu.Sebaliknya, seorang matematikawan tidak dapat mematenkan teorimanya karena pengetahuan umum seperti itu dapat digunakan oleh siapa saja dengan gratis. Dengan kata lain, berkat adanya undang-undang hak paten, pengetahuan spesifik dan teknis sifatnya ekskludabel, sedangkan pengetahuan umum tidak bisa dijadikan ekskludabel.
Pemerintah diberbagai negara senantiasa berupaya menyediakan barang publik berupa pengetahuan umum dengan berbagai macam cara. Lembaga pemerintah, seperti National Institude of health dan National Science Foundation, memberi subsidi untuk mendanai riset dalam bidang ilmu pengobatan, matematika, fisika, kimia, biologi, dan bahkan ekonomi. Banyak orang yang mendukung program luar angkasa pemerintah dengan alasan program-program tersebut pada akhirnya akan menambah pengetahuan umum masyarakat. Bahkan barang pribadi, seperti jaket anti peluru dan minuman instan, yang ternyata menggunakan bahan baku yang awalnya dikembangkan oleh para ilmuwan dan insyiyur ketika mereka mengadakan riset untuk mendaratkan manusia di bulan. Menentukan sampai mana batas yang wajar dari dukungan pemerintah akan upaya-upaya ini tidaklah mudah karena manfaatnya sulit diukur. Terlebih lagi, anggota-anggota kongres yang berwenang mengesahkan program riset biasanya tidak terlalu ahli dibidangilmu pengetahuan sehingga tidak berada pada posisi yang tepat untuk menentukan jenis riset apa yang akan paling bermanfaat.
Pengentasan Kemiskinan. Banyak program pemerintah ditujukan untuk pengentasan kemiskinan. Sistem kesejahteraan bersama (secara resmi disebut temporary asisistance for needy families)memberikan sedikit uang kepada keluarga miskin. Begitu juga , program makanan murah ditujukan untuk mengurangi biaya pembelian makanan bagi keluarga miskin berbagai progran tempat tinggal dari pemerintah membuat harga tempat tinggal lebih terjangkau. Program-program anti kemiskinan ini dibiayai oleh pajak yang dipungut permerintah dari keluarga atau individu yang sukses secara finansial.
Para ekonom seringa kali bersilang pendapat mengenai peran pemerintah dalam pengentasan kemiskinan. Terdapat satu argumen penting yang harus kita ketahui: menurut pendukung program-program anti kemiskinan, kegiatan pengentasan kemiskinan adalah barang publik.
Bayangkan jika semua orang memilih untuk hidup dimasyarakat yang terbebas dari kemiskinan meskipun keinginan itu meluas dan kuat, pengentasan kemiskinan bukanlah suatu ‘barang’ yang bisa disediakan oleh pasar swasta. Tidak ada seorang pun yang sanggup melakukannya sendiri karena masalahnya begitu besar. Terlebih lagi, sumbangan pribadi mengalami kesulitan dalam menaggulangi masalah ini : mereka yang tidak menyumbang dapat memanfaatkan kebaekan orang lain begitu saja. Pada kasus ini, memungut pajak dari orang kaya untuk meningkatkan standar hidup orang miskin dapat menguntungkan semua pihak. Orang-orang miskin jelas dapat keuntungkan karena mereka dapat menikmati standar kehidupan lebih baik, sedangkan orang-orang kaya juga akan diuntungkan kareana mereka lebih senang tinggal di dalam masyarakat yang angka kemiskinannya kecil.
1.4  Sumberdaya Milik Bersama
Sumber daya milik bersama, sama halnya dengan barang publik, tidak ekskludabel: sumber-sumber daya ini tersedia secara gratis bagi siapa saja yang ingin memanfaatkannya. Namun, tidak seperti barang publik,sumber daya milik bersama berifat rival: pemanfaatannya oleh seorang akan mengurangi peluang orang lain melakukan hal serupa. Maka, sumber data milik bersama menimbulkan masalah baru. Setelah barang jenis ini disediakan, para pembuatan kebijakan perlu mempertimbangkan seberapa banyak barang jenis ini dimanfaatkan.
1.5  Sumberdaya Milik Bersama Yang Penting
Terdapat beberapa contoh dari beberapa sumberdaya milik bersama. Pemerintah sering membuat peraturan yang mengatur penggunaannya, atau memberlakukan biaya untuk mengatasi masalah untuk pemakaian yang berlebihan.
Air dan Udara Bersih. Seperti yang telah dibahas, pasar tidak mampu melindungi lingkungan hidup dengan baik. Polusi merupakan eksternalitas negatif yang dapat diatasi oleh pemerintah dengan regulasiatau pemberlakuan pajak atas kegiatan-kegiatan yang menghasilkan polusi. Kita dapat melihat bentuk kegagalan pasar ini sebagai sebuah masalah sumber daya milik bersama seperti halnya lahan pengembangan terbuka, dan polusi yang terlalu besar sama saja dengan pemakaian lahan umum yang berlebihan. Jatuhnya kualitas lingkungan adalah tragedi lahan bersama versi modern
Jalan yang padat. Jalan yang bisa merupakan barang publik atau sumber daya milik bersama. Jika jalan raya tidak padat, maka pemanfaatannya oleh seseorang tidak akan mempengaruhi orang lain. Pada kasus ini, jalan raya bukan barang rival, dan karenaya jalan raya dalam keadaan padat, jalan raya menjadi semakin padat, jalan raya menjadi semakin padat, dan orang-orang lain harus mengendarai kendaraan yang lebih lambat. Pada kasus ini, jalanraya adalah sumber daya milik bersama.
Salah satu cara pemerintah mengatasi maslah kemacetan lalu lintasadalah memberlakukan ongkos tol. Artinya, untuk masuk ke jalan itu, setiap pengendara mobil harus bayar. Pada dasarnya, ongkos tol ini sama seperti pajak atas eksternalitas dari kemacetan lalu lintas. Tetapi pada prakteknya, pengenaan ongkos tol bukan merupakan solusi yang praktis, karena biaya untuk menarik ongkos tol sendiri terlalu tinggi.
Biasanya kemacetan hanya terjadi pada jam-jam tertentusetiap hari. Jika suatu jembatan dipadati kendaraan bermotor hanya pada jam-jam sibuk, misalnya, maka eksternal negatif berupa kemacetan pada jam-jam itu lebih besar daripada jam-jam lain. Karena itu, cara efisien untuk mengatasi masalah eksternalitas adalah membuat harga karcis tol lebih tinggi pada jam-jam sibuk. Ongkos tol ini akan memberi insentif bagi para pengendara untuk mengubah jadwalnya, mengurangi kemacetan di jalan itu pada jam-jam sibuknya.
1.6  Barang Publik dan Kegagalan Pasar
Dalam bukunya Nicholson, Difinisi kita mengenai barang publik menjelaskan mengapa pasar swasta mungkintidak memproduksinya dala jumlah yang cukup. Untuk barang pribadi yang eksklusif, pembeli dari barang tersebut dapat menikmati seluruh dari barang itu, misalnya  Tomi memakan sepotong weci, potongan weci tersebut tidak memberikan manfaat dari Tomo. Sumberdaya yang digunakan untuk memproduksi potongan weci dapat disimpulkan hanya memberikan konstribusi bagi kesejahteraan Tomi saja, dan dia akan membayar berapapun nilainya.
Bagi barang publik, hal ini merupakan masalah. Dalam membeli barang publik, setiap orang tidak akan dapat menikmati seluruh manfaat yang ditawarkan oleh barang tersebut. Karena orang lain tidak dapat dikecualikanuntuk menikmati manfaat dari barang tersebut, dan karena orang lain dapat menggunakan barang itu tanpa biaya, manfaat potensial pada masyarakat dari barang publik dan melebihi manfaat yang diperoleh olrh pembeli tunggal. Namun demikian, pembeli tidak akan memperhitungkan manfaat potensial dari pembeli ini untuk orang lain ke dalam pengambilan keputusan pengeluaran. Konsekwensinya, pasar swasta akan cederung kurang dalam mengalokasikan barang publik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar