Minggu, 02 Desember 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH 2012



PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2012
            Pertumbuhan ekonomi Aceh dengan migas pada triwulan I-2012 secara triwulanan (q-to-q) mencapai 0,83 persen dan tanpa migas sebesar 1,02 persen. Begitu juga dengan pertumbuhan tahunan (y-on-y) yaitu dengan migas sebesar 5,11 persen dan tanpa migas sebesar 5,95 persen.
            Pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan I-2012 disumbang oleh pertumbuhan positif pada lima sektor dimana tiga sektor dengan pertumbuhan tertinggi ialah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 6,10 persen, diikuti sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 3,39 persen dan sektor pertanian sebesar 2,57 persen.
            Nilai PDRB Aceh ADHB dengan migas meningkat menjadi Rp 22,87 triliun pada triwulan I-2012 dan tanpa migas meningkat menjadi Rp 19,19 triliun. Berdasarkan ADHK 2000, PDRB triwulan I-2012 dengan migas tercatat sebesar Rp 8,95 triliun dan tanpa migas menjadi Rp 7,96 triliun.
            Struktur perekonomian Aceh pada triwulan I-2012 masih menunjukkan besarnya kontribusi migas (subsektor pertambangan migas dan industri pengolahan migas) yang mencapai 16,09 persen.
            Struktur PDRB Aceh baik dengan migas maupun tanpa migas menunjukkan bahwa dua sektor yang merupakan leading sector bagi perekonomian Aceh hingga pada triwulan I-2012 masih berada pada sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel dan restoran.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV 2011
            Pertumbuhan ekonomi Aceh dengan migas pada triwulan IV-2011 secara triwulanan (q-to-q) mencapai 1,64 persen dan tanpa migas sebesar 1,49 persen. Begitu juga dengan pertumbuhan tahunan (y-on-y) yaitu dengan migas sebesar 4,40 persen dan tanpa migas sebesar 5,19 persen. Secara kumulatif tahunan (c-to-c), perekonomian Aceh menunjukkan perkembangan semakin baik dimana pertumbuhan ekonomi Aceh tanpa migas pada tahun 2011 mencapai 5,89 persen dan dengan migas mencapai 5,02 persen.
            Pertumbuhan ekonomi Aceh pada tahun 2011 disumbang oleh pertumbuhan positif pada semua sektor dimana tiga sektor dengan pertumbuhan tertinggi ialah sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 8,57 persen, diikuti sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 7,97 persen dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 6,82 persen.
            Nilai PDRB Aceh ADHB dengan migas meningkat menjadi Rp 22,55 triliun pada triwulan IV-2011 dan tanpa migas meningkat menjadi Rp 18,92 triliun. Sehingga, kumulatif pada tahun 2011 dengan migas mencapai Rp 85,54 triliun dan tanpa migas mencapai Rp 71,66 triliun. Sedangkan berdasarkan ADHK 2000, PDRB triwulan IV-2011 dengan migas tercatat sebesar Rp 8,87 triliun dan tanpa migas menjadi Rp 7,88 triliun. Sehingga kumulatif PDRB Aceh ADHK 2000 dengan migas pada tahun 2011 mencapai Rp 34,78 triliun dan tanpa migas sebesar Rp 30,80 triliun.
            Struktur perekonomian Aceh pada tahun 2011 masih menunjukkan besarnya kontribusi migas (subsektor pertambangan migas dan industri pengolahan migas) yang mencapai 16,23 persen. Struktur PDRB Aceh baik dengan migas maupun tanpa migas menunjukkan bahwa dua sektor yang merupakan leading sector bagi perekonomian Aceh selama tahun 2011 berada pada sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III 2011
            Nilai PDRB Aceh atas dasar harga berlaku dengan migas pada triwulan III-2011 sebesar Rp 21,65 triliun dan tanpa migas sebesar Rp 18,10 triliun. Berdasarkan atas dasar harga konstan 2000 dengan migas sebesar Rp 8,76 triliun dan tanpa migas sebesar Rp 7,75 triliun.
            Kumulatif nilai PDRB atas dasar harga berlaku hingga triwulan III-2011 sebesar Rp 62,97 triliun (dengan migas) dan sebesar Rp 52,72 triliun (tanpa migas). Sedangkan atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp 25,91 triliun (dengan migas) dan sebesar Rp 22,91 triliun (tanpa migas).
            Kondisi perekonomian Aceh hingga triwulan III-2011 (q-to-q) menunjukkan pergerakan yang membaik dengan laju pertumbuhan mencapai 1,55 persen (tanpa migas) dan mencapai 1,43 persen (dengan migas).
            Pertumbuhan ekonomi secara tahunan (y-on-y) sebesar 5,03 persen (dengan migas) dan mencapai 5,86 persen (tanpa migas) dan secara kumulatif (c-to-c) hingga triwulan III-2011 yaitu sebesar 5,37 persen (dengan migas) dan 6,21 persen (tanpa migas).
            Hampir semua sektor di Aceh mengalami pertumbuhan ekonomi yang meningkat secara triwulanan. Pertumbuhan tertinggi triwulan III-2011 yakni pada sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 2,46 persen sedangkan pertumbuhan terendah pada sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,91 persen. Selanjutnya, secara tahunan (y-on-y) pertumbuhan tertinggi pada sektor perdagangan, hotel dan restauran sebesar 8,65 persen, sedangkan pertumbuhan terendah pada sektor pertambangan dan penggalian sebesar minus 0,48 persen.
            Struktur PDRB Aceh dengan migas menunjukkan bahwa dua sektor memberikan peranan terbesar bagi perekonomian Aceh yaitu sektor pertanian sebesar 27,75 persen dan sektor perdagangan, hotel dan restauran sebesar 15,99 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2011
Kondisi perekonomian Aceh hingga triwulan II tahun 2011 ini (q-to-q) menunjukkan pergerakan yang membaik hingga mencapai 1,55 persen (tanpa migas) dan mencapai 1,31 persen (dengan migas).
Kinerja perekonomian Aceh juga meningkat baik secara semesteran (c-to-c) maupun tahunan (y-on-y). Secara semesteran yaitu sebesar 5,54 persen (dengan migas) dan 6,38 persen (tanpa migas). Secara tahunan, mencapai sebesar 5,47 persen (dengan migas) dan mencapai 6,25 persen (tanpa migas).
Hampir semua sektor di Aceh mengalami pertumbuhan ekonomi yang menguat dan lima sektor mencapai pertumbuhan positif di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Aceh. Pertumbuhan tertinggi yakni pada sektor pertanian sebesar 2,24 persen dan terendah pada sektor pertambangan dan penggalian yaitu minus 0,60 persen.
Nilai PDRB Aceh atas dasar harga berlaku sebesar Rp 20,92 triliun (dengan migas) dan sebesar Rp 17,50 triliun (tanpa migas). Berdasarkan harga konstan 2000, sebesar Rp 8,63 triliun (dengan migas) dan sebesar Rp 7,63 triliun (tanpa migas).
Kumulatif nilai PDRB atas dasar harga berlaku hingga semester I tahun 2011 sebesar Rp 41,32 triliun (dengan migas) dan sebesar Rp 34,59 triliun (tanpa migas). Sedangkan atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp 17,15 triliun (dengan migas) dan sebesar Rp 15,15 triliun (tanpa migas).
Semua sektor ekonomi mengalami peningkatan nilai tambah bruto dengan nilai tambah bruto terbesar pada sektor pertanian sebesar Rp 5,88 triliun. Sebaliknya, nilai terkecil pada sektor listrik dan air bersih sebesar Rp 0,10 triliun (Rp 97,49 milyar).
Struktur PDRB Aceh dengan migas bahwa tujuh dari sembilan sektor memberikan peranan yang besar bagi perekonomian Aceh. Dua sektor diantaranya yaitu sektor pertanian sebesar 28,10 persen dan sektor perdagangan, hotel dan restauran sebesar 15,88 persen merupakan sektor yang mendominasi perekonomian Aceh. Akumulasi kedua sektor ini hingga mencapai 43,98 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2011
Pertumbuhan ekonomi Aceh yang diukur dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan I-2011 terhadap triwulan IV-2010 (q-to-q) sebesar 0,41 persen (dengan migas) dan 0,59 persen (tanpa migas).
Sedangkan pertumbuhan ekonomi terhadap triwulan I-2010 (y-on-y) mencapai 5,59 persen (dengan migas) dan sebesar 6,51 persen (tanpa migas).
Sektor yang paling tinggi pertumbuhannya pada triwulan I-2011 (q-to-q) adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yang mencapai 1,08 persen. Sedangkan sektor yang paling rendah adalah sektor pertambangan dan penggalian yang mencapai minus 1,38 persen.
Besaran PDRB Aceh atas dasar harga berlaku pada triwulan I-2011 mencapai Rp 20,40 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan yang sama sebesar Rp 8,52 triliun. Besaran PDRB Aceh atas dasar harga berlaku tanpa migas pada triwulan yang sama sebesar Rp 17,09 triliun dan berdasarkan harga konstan 2000 sebesar Rp 7,52 triliun.
Struktur ekonomi Aceh pada triwulan I-2011 tanpa migas masih didominasi oleh kontribusi lima sektor yaitu sektor pertanian dengan kontribusi sebesar 33,46 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 19,00 persen, sektor jasa-jasa sebesar 13,75 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 13,08 persen, serta sektor bangunan sebesar 11,94 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar