PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2012
Pertumbuhan ekonomi Aceh dengan migas
pada triwulan I-2012 secara triwulanan (q-to-q) mencapai 0,83 persen dan tanpa
migas sebesar 1,02 persen. Begitu juga dengan pertumbuhan tahunan (y-on-y)
yaitu dengan migas sebesar 5,11 persen dan tanpa migas sebesar 5,95 persen.
Pertumbuhan ekonomi Aceh pada
triwulan I-2012 disumbang oleh pertumbuhan positif pada lima sektor dimana tiga
sektor dengan pertumbuhan tertinggi ialah sektor keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan 6,10 persen, diikuti sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 3,39
persen dan sektor pertanian sebesar 2,57 persen.
Nilai PDRB Aceh ADHB dengan migas
meningkat menjadi Rp 22,87 triliun pada triwulan I-2012 dan tanpa migas
meningkat menjadi Rp 19,19 triliun. Berdasarkan ADHK 2000, PDRB triwulan I-2012
dengan migas tercatat sebesar Rp 8,95 triliun dan tanpa migas menjadi Rp 7,96
triliun.
Struktur perekonomian Aceh pada
triwulan I-2012 masih menunjukkan besarnya kontribusi migas (subsektor
pertambangan migas dan industri pengolahan migas) yang mencapai 16,09 persen.
Struktur
PDRB Aceh baik dengan migas maupun tanpa migas menunjukkan bahwa dua sektor
yang merupakan leading sector bagi perekonomian Aceh hingga pada triwulan
I-2012 masih berada pada sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel dan
restoran.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV 2011
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV 2011
Pertumbuhan
ekonomi Aceh dengan migas pada triwulan IV-2011 secara triwulanan (q-to-q)
mencapai 1,64 persen dan tanpa migas sebesar 1,49 persen. Begitu juga dengan
pertumbuhan tahunan (y-on-y) yaitu dengan migas sebesar 4,40 persen dan tanpa
migas sebesar 5,19 persen. Secara kumulatif tahunan (c-to-c), perekonomian Aceh
menunjukkan perkembangan semakin baik dimana pertumbuhan ekonomi Aceh tanpa
migas pada tahun 2011 mencapai 5,89 persen dan dengan migas mencapai 5,02
persen.
Pertumbuhan
ekonomi Aceh pada tahun 2011 disumbang oleh pertumbuhan positif pada semua
sektor dimana tiga sektor dengan pertumbuhan tertinggi ialah sektor listrik,
gas dan air bersih sebesar 8,57 persen, diikuti sektor pengangkutan dan
komunikasi sebesar 7,97 persen dan sektor perdagangan, hotel dan restoran
sebesar 6,82 persen.
Nilai
PDRB Aceh ADHB dengan migas meningkat menjadi Rp 22,55 triliun pada triwulan
IV-2011 dan tanpa migas meningkat menjadi Rp 18,92 triliun. Sehingga, kumulatif
pada tahun 2011 dengan migas mencapai Rp 85,54 triliun dan tanpa migas mencapai
Rp 71,66 triliun. Sedangkan berdasarkan ADHK 2000, PDRB triwulan IV-2011 dengan
migas tercatat sebesar Rp 8,87 triliun dan tanpa migas menjadi Rp 7,88 triliun.
Sehingga kumulatif PDRB Aceh ADHK 2000 dengan migas pada tahun 2011 mencapai Rp
34,78 triliun dan tanpa migas sebesar Rp 30,80 triliun.
Struktur
perekonomian Aceh pada tahun 2011 masih menunjukkan besarnya kontribusi migas
(subsektor pertambangan migas dan industri pengolahan migas) yang mencapai
16,23 persen. Struktur PDRB Aceh baik dengan migas maupun tanpa migas
menunjukkan bahwa dua sektor yang merupakan leading sector bagi perekonomian
Aceh selama tahun 2011 berada pada sektor pertanian dan sektor perdagangan,
hotel dan restoran.
Pertumbuhan Ekonomi
Triwulan III 2011
Nilai
PDRB Aceh atas dasar harga berlaku dengan migas pada triwulan III-2011 sebesar
Rp 21,65 triliun dan tanpa migas sebesar Rp 18,10 triliun. Berdasarkan atas
dasar harga konstan 2000 dengan migas sebesar Rp 8,76 triliun dan tanpa migas
sebesar Rp 7,75 triliun.
Kumulatif
nilai PDRB atas dasar harga berlaku hingga triwulan III-2011 sebesar Rp 62,97
triliun (dengan migas) dan sebesar Rp 52,72 triliun (tanpa migas). Sedangkan
atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp 25,91 triliun (dengan migas) dan
sebesar Rp 22,91 triliun (tanpa migas).
Kondisi
perekonomian Aceh hingga triwulan III-2011 (q-to-q) menunjukkan pergerakan yang
membaik dengan laju pertumbuhan mencapai 1,55 persen (tanpa migas) dan mencapai
1,43 persen (dengan migas).
Pertumbuhan
ekonomi secara tahunan (y-on-y) sebesar 5,03 persen (dengan migas) dan mencapai
5,86 persen (tanpa migas) dan secara kumulatif (c-to-c) hingga triwulan
III-2011 yaitu sebesar 5,37 persen (dengan migas) dan 6,21 persen (tanpa
migas).
Hampir
semua sektor di Aceh mengalami pertumbuhan ekonomi yang meningkat secara
triwulanan. Pertumbuhan tertinggi triwulan III-2011 yakni pada sektor keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan sebesar 2,46 persen sedangkan pertumbuhan
terendah pada sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,91 persen.
Selanjutnya, secara tahunan (y-on-y) pertumbuhan tertinggi pada sektor
perdagangan, hotel dan restauran sebesar 8,65 persen, sedangkan pertumbuhan
terendah pada sektor pertambangan dan penggalian sebesar minus 0,48 persen.
Struktur
PDRB Aceh dengan migas menunjukkan bahwa dua sektor memberikan peranan terbesar
bagi perekonomian Aceh yaitu sektor pertanian sebesar 27,75 persen dan sektor
perdagangan, hotel dan restauran sebesar 15,99 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II
2011
Kondisi
perekonomian Aceh hingga triwulan II tahun 2011 ini (q-to-q) menunjukkan
pergerakan yang membaik hingga mencapai 1,55 persen (tanpa migas) dan mencapai
1,31 persen (dengan migas).
Kinerja
perekonomian Aceh juga meningkat baik secara semesteran (c-to-c) maupun tahunan
(y-on-y). Secara semesteran yaitu sebesar 5,54 persen (dengan migas) dan 6,38
persen (tanpa migas). Secara tahunan, mencapai sebesar 5,47 persen (dengan
migas) dan mencapai 6,25 persen (tanpa migas).
Hampir semua
sektor di Aceh mengalami pertumbuhan ekonomi yang menguat dan lima sektor
mencapai pertumbuhan positif di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Aceh.
Pertumbuhan tertinggi yakni pada sektor pertanian sebesar 2,24 persen dan
terendah pada sektor pertambangan dan penggalian yaitu minus 0,60 persen.
Nilai PDRB Aceh
atas dasar harga berlaku sebesar Rp 20,92 triliun (dengan migas) dan sebesar Rp
17,50 triliun (tanpa migas). Berdasarkan harga konstan 2000, sebesar Rp 8,63
triliun (dengan migas) dan sebesar Rp 7,63 triliun (tanpa migas).
Kumulatif nilai
PDRB atas dasar harga berlaku hingga semester I tahun 2011 sebesar Rp 41,32
triliun (dengan migas) dan sebesar Rp 34,59 triliun (tanpa migas). Sedangkan
atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp 17,15 triliun (dengan migas) dan
sebesar Rp 15,15 triliun (tanpa migas).
Semua sektor
ekonomi mengalami peningkatan nilai tambah bruto dengan nilai tambah bruto
terbesar pada sektor pertanian sebesar Rp 5,88 triliun. Sebaliknya, nilai
terkecil pada sektor listrik dan air bersih sebesar Rp 0,10 triliun (Rp 97,49
milyar).
Struktur PDRB
Aceh dengan migas bahwa tujuh dari sembilan sektor memberikan peranan yang
besar bagi perekonomian Aceh. Dua sektor diantaranya yaitu sektor pertanian
sebesar 28,10 persen dan sektor perdagangan, hotel dan restauran sebesar 15,88
persen merupakan sektor yang mendominasi perekonomian Aceh. Akumulasi kedua
sektor ini hingga mencapai 43,98 persen.
Pertumbuhan Ekonomi
Triwulan I 2011
Pertumbuhan
ekonomi Aceh yang diukur dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan I-2011 terhadap triwulan IV-2010
(q-to-q) sebesar 0,41 persen (dengan migas) dan 0,59 persen (tanpa migas).
Sedangkan
pertumbuhan ekonomi terhadap triwulan I-2010 (y-on-y) mencapai 5,59 persen
(dengan migas) dan sebesar 6,51 persen (tanpa migas).
Sektor yang
paling tinggi pertumbuhannya pada triwulan I-2011 (q-to-q) adalah sektor
keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yang mencapai 1,08 persen. Sedangkan
sektor yang paling rendah adalah sektor pertambangan dan penggalian yang
mencapai minus 1,38 persen.
Besaran PDRB
Aceh atas dasar harga berlaku pada triwulan I-2011 mencapai Rp 20,40 triliun,
sedangkan atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan yang sama sebesar Rp 8,52
triliun. Besaran PDRB Aceh atas dasar harga berlaku tanpa migas pada triwulan
yang sama sebesar Rp 17,09 triliun dan berdasarkan harga konstan 2000 sebesar
Rp 7,52 triliun.
Struktur
ekonomi Aceh pada triwulan I-2011 tanpa migas masih didominasi oleh kontribusi
lima sektor yaitu sektor pertanian dengan kontribusi sebesar 33,46 persen,
sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 19,00 persen, sektor jasa-jasa
sebesar 13,75 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 13,08 persen, serta
sektor bangunan sebesar 11,94 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar