Kamis, 06 September 2012

SPE



BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwa sejarah ekonomi dimasa pra klasik adalah dimana pada saat itu manusia belum semuanya mengetahui tentang ekonomi, walaupun dimasa itu juga sudah terjadi barter atau dengan kata lainnya pertukaran antara barang-barang yang di anggap berharga dengan kebutuhan ekonomi seperti makanan, pakaian dan masih banyak lagi yang lainnya.
Maka dari itu di dalam makalah ini penulis akan mencoba membahas sejarah dari ilmu ekonomi dan para-para pakar ekonomi yang pertama kali menemukan ekonomi, namun didalam makalah ini penulis hanya membahas tentang ekonomi dimasa praklsik, yang mana pada waktu itu ilmu ekonomi belum begitu dikenal semua orang.

Perumusan Masalah
a.       Berdasarkan pada latar belakang yang telas dijelaskan, maka dapat dibuat perumusan masalah sebagai berikut:
Masalah apa saja yang terjadi pada ekonomi dimasa praklasik?
b.      Apa penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari ekonomi praklasik?
c.       Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk membuat ilmu ekonomi dikenal lebih banyak orang?

Tujuan
Adapun tujuan yang dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada ekonomi dimasa praklasik dan membahas siap-siapa saja orang yang menemukannya


Metodelogi Penulisan
Pada pembuatan makalah ini metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu dari buku-buku mengenai sejarah perkembangan ekonomi dan data dari internet. Sehingga apabila dalam penulisan makalah ini ada kata-kata atau kalimat yang hampir sama dari sumber atau penulis lain harap dimaklumi dan merupakan unsur ketidaksengajaan.










BAB II
PEMBAHASAN

Sejarah Pemikiran Ekonomi Kaum Perintis Sosialis
1.      Konsep-konsep ekonomi dari kaum perintis ditemukan terutama dalam ajaran-ajaran agama, kaidah-kaidah hukum, etika atau aturan-aturan moral. Misalnya dalam kitab Hammurabi dari Babilonia tahun 1700 sM, masyarakat Yunani telah menjelaskan tentang rincian petunjuk-petunjuk tentang cara-cara berekonomi.
2.      Plato hidup pada abad keempat sebelum Masehi mencerminkan pola pikir tradisi kaum ningrat. Ia memandang rendah terhadap para pekerja kasar dan mereka yang mengejar kekayaan. Plato menyadari bahwa produksi merupakan basis suatu negara dan penganekaragaman (diversivikasi) pekerjaan dalam masyarakat merupakan keharusan, karena tidak seorang pun yang dapat memenuhi sendiri berbagai kebutuhannya. Inilah awal dasar pemikiran Prinsip Spesialisasi kemudian dikembangkan oleh Adam Smith.
3.      Aristoteles merupakan tokoh pemikir ulung yang sangat tajam, dan menjadi dasar analisis ilmuwan modern sebab analisisnya berpangkal dari data. Konsep pemikiran ekonominya didasarkan pada konsep pengelolaan rumah tangga yang baik, melalui tukar-menukar. Aristoteleslah yang membedakan dua macam nilai barang, yaitu nilai guna dan nilai tukar. Ia menolak kehadiran uang dan pinjam-meminjam uang dengan bunga, uang hanya sebagai alat tukar-menukar saja, jika menumpuk kekayaan dengan jalan minta/mengambil riba, maka uang menjadi mandul atau tidak produktif.
4.      Xenophon seorang prajurit, sejarawan dan murid Socrates yang mengarang buku Oikonomikus (pengelolaan rumah tangga). Inti pemikiran Xenophon adalah pertanian dipandang sebagai dasar kesejahteraan ekonomi, pelayaran dan perniagaan yang dianjurkan untuk dikembangkan oleh negara, modal patungan dalam usaha, spesialisasi dan pembagian kerja, konsep perbudakan dan sektor pertambangan menjadi milik bersama.
5.      Thomas Aquinas (1225-1274) seorang filosof dan tokoh pemikir ekonomi pada abad pertengahan, mengemukakan tentang konsep keadilan yang dibagi dua menjadi keadilan distributife dan keadilan konvensasi, dengan menegakkan hukum Tuhan maka dalam jual-beli harus dilakukan dengan harga yang adil (just-price) sedang bunga uang adalah riba. Tetapi masalah riba, upah yang adil dan harga yang layak ini merupakan masalah yang terus-menerus diperdebatkan dalam ilmu ekonomi.

Pemikiran Ekonomi Merkantilisme

Merkantilisme berkembang pada abat ke-15 sampai 17, dan berasal dari kata merchand yang artinya pedagang. Walaupun para ahli masih meragukan apakah merkantilisme benar merupakann suatu aliran/mashab atau bukan, namun aliran ini memiliki dampak yang besar dalam perkembangan teori ekonomi.
Aliran ini timbul pada masa ketika perdagangan antar negara semakin berkembang pesat. Kalau di masa sebelumnya masyarakat dapat mencukupi kebutuhannya dengan dengan memproduksi sendiri, pada masa merkantilisme ini berkembang paham bahwa jika sebuah negara hendak maju, maka negara tersebut harus melakukan perdagangan dengan negara lain, surplus perdagangan berupa emas dan perak yang diterima merupakan sumber kekayaan negara.
Berdasarkan pandangan baru kaum merkantilisme yang berkembang pesat pada zaman itu, banyak negara Eropa yang membangun perekonomiannya dengan upaya ekspor ke negara lain, dan sedapat mungkin mengurangi impor. Paham yang di anut kaum merkantilisme adalah sebagai berikut:
  1. surplus perdagangan suatu negara merupakan tanda kekayaan negara tersebut
  2. pemilikan logam mulia berarti pemilikan kekayaan
  3. dalam suatu transaksi perdagangan, akan ada pihak yang mendapat keuntungan dan ada pihak yang menderita kerugian.

Tokoh-tokoh Merkantilisme

1. Thomas Mun

Dalam bukunya yang berjudul “England Treasure by Foreign Trade” Thomas Mun menulis tentang manfaat perdagangan luar negeri. Ia menjelaskan bahwaperdagangan luar negeri akan memperkaya negara jika menghasilkan surplus dalam bentuk emas dan perak. Keseimbangan perdagangan hanyalah perbedaan antara apa yang di ekspor dan apa yang di impor. Ketika negara mengalami surplus perdagangan, ini berarti ekspor lebih besar daripada impor.
Lebih lanjut Thomas Mun menjelaskan bahwa perdagangan domestik tidak dapat membuat negara lebih makmur, karena perolehan logam mulia dari seorang warga negara adalah sama dengan hilangnya logam mulia dari warga negara yang lain. Dengan meningkatkan persedian uang domestik sebagai hasil dari surplus perdagangan ternyata dapat juga memunculkan bahaya karena orang akan terpancing untuk membeli lebih banyak barang-barang mewah. Hal ini menyebabkan harga barang dalam negeri akan naik dan pada akhirnya akan mengurangi ekspor karena barang-barang yang diproduksi  di dalam negeri akan terlalu mahal bila dijual di luar negeri. Konsekuensi ini bisa dihindari yaitu dengan melakukan investasi kembali. Reinvestasi ini akan menciptakan lebih banyak barang untuk diekspor.
Mun mengakui bahwa betapa pentingnya investasi modal dan Ia memandang keseimbangan perdagangan merupakan sebuah cara untuk mengumpulkan modal produktif.
Untuk mendorong surplus ada tiga langkah yang harus dijalankan :
1. Dengan Kebijakan Harga
Barang yang di ekspor haruslah dijual dengan harga terbaik yaitu harga yang menghasilkan pendapatan dan kekayaan yang paling banyak. Ketika negara memiliki monopoli atau mendekati monopoli di dunia perdagangan maka barang-barangnya harus dijual dengan harga tinggi, tetapi ketika persaingan luar negeri sangat ketat harga barang harus ditekan serendah mungkin. Hal ini akan menghasilkan lebih banyak penjualan bagi negara dan membantu mengalahkan pesaing. Ketika pesaing asing lenyap, harga ditingkatkan kembali tetapi tidak sampai pada tingkat dimana pesaing tertarik untuk kembali ke dalam pasar.
2. Meningkatkan Kualitas Produk
Pemerintah dapat membantu meningkatkan kualitas produk dengan cara mengatur para pengusaha pabrik dan membentuk dewan perdagangan yang akan memberikan nasehat kepada pemerintah dalam persoalan-persoalanyang berkaitan dengan peraturan perdagangan dan kegiatan industri. Peraturan-peraturan ini harus tegas agar negara dapat memproduksi barang dengan kualitas yang tinggi.

3. Kebijakan Pajak Nasional
Dalam hal kebijakan pajak, pemerintah harus dapat menyeimbangkan kepentingan nasional dan swasta. Bea ekspor harus lebih kecil karena bea ini akan dimasukkan dalam biaya penjualan di luar negeri. Bea impor harus rendah untuk barang-barang yang kemudian akan di ekspor kembali dan harus tinggi untuk barang-barang yang cenderung dikonsumsi oleh warga sendiri.

 

2. Willam Petty

Dalam bukunya “Political Arithmetic” pada tahun 1671, Petty memberi sumbangan teori penting untuk ilmu ekonomi. Ia adalah ahli ekonomi pertama yang menjelaskan sewa tanah berdasarkan surplus.
Untuk memahami gagasan surplus ini bayangkan ekonomi pertanian primitif yang hanya menanam jagung. Pada saat itu jagung merupakan input proses produksi dan sekaligus output. Sebagai input jagung jagung dipakai sebagai benih dan dimakan oleh pekerja. Pada akhir tahun jagung akan dipanen dan digunakan sebagai bahan pangan dan bibit untuk tahun depan.
Petty mendefinisikan surplus sebagai selisih antara total output dari jagung (saat panen tahunan) dan input dari jagung yang dibutuhkan untuk menghasilkan output tersebut. Menurut Petty pemilik tanah akan cenderung menerima pembayaran sewa yang sebanding dengan surplus surplus yang dihasilkan oleh lahan mereka. (surplus = total output – input). Tak seorangpun akan menyewakan lahan dengan biaya sewa melebihi surplus yang dihasilakan lahan tersebut karena penyewa akan kehilangan uang/pendapatan.
Merkantilisme berasal dari kata merchant yang berarti pedagang. Aliran merkantilis adalah suatu aliran yang mempunyai keyakinan bahwa suatu negara akan maju, jika melakukan perdagangan dengan negara lain. Melalui perdagangan luar negeri tersebut, negara akan memperoleh surplus perdagangan luar negeri yang berarti dana akan masuk ke dalam negeri, baik dalam bentuk emas atau perak.
Dengan demikian, aliran merkantilis berkesimpulan bahwa sumber kekayaan negara berasal dari perdagangan luar negeri, dan uang dalam bentuk emas atau perak menjadi sumber kekuatan bagi negara. Paham merkantilis berkembang di Eropa pada abad XVI dan XVII, yaitu di Spanyol, Perancis, Inggris, dan Belanda.

1. Merkantilisme di Spanyol
Perang Salib mengakibatkan terjadinya perdagangan antara negara-negara Eropa dengan negara-negara Timur Tengah. Namun, jalur perhubungan darat ke India (jalur Kafilah) sangat berbahaya dan mahal. Sampai akhirnya Vasco Da Gama dari Portugis menemukan jalur laut yang lebih murah dengan berlayar mengelilingi Afrika.
Suatu perjalanan yang dilakukan oleh Columbus untuk mencari jalur yang lebih pendek menuju India berhasil menemukan benua Amerika. Ekspedisi Columbus tersebut dibiayai oleh Spanyol, sehingga membuat Spanyol menjadi negara yang memenangkan perlombaan dalam persaingan untuk mendapatkan barang dagangan berupa emas dan perak, juga daerah untuk memasarkan produknya.

2. Merkantilisme di Perancis
Pada zaman Raja Louis XVI yang menjadi Menteri Perdagangan dan Keuangan adalah Jean Baptiste Colbert, yang menjadi seorang diktator. Tujuan kebijakan Colbert lebih diarahkan kepada kekuasaan dan kejayaan negara daripada untuk meningkatkan kekayaan setiap orang. Ia berjuang keras untuk memajukan industri dan perdagangan Perancis, sehingga di Perancis faham merkantilisme terkenal dengan sebutan Colbertisme.

Tindakan yang dilakukan Colbert di antaranya:
  1. melarang ekspor hasil pertanian dan bahan baku
  2. melarang ekspor emas dan perak
  3. intervensi pemerintah dalam bidang pengawasan hasil industri, memberikan bantuan pada perusahaan yang baru berdiri serta negara mendirikan perusahaannya sendiri
    melarang adanya emigrasi dan menganjurkan imigrasi karena negara kekurangan.
  4. penduduk
  5. memperluas daerah jajahan

3. Merkantilisme di Inggris
Di Inggris, merkantilisme dimulai pada zaman pemerintahan Raja Henry VII sampai zaman Ratu Elizabeth. Pada pemerintahan Ratu Elizabeth I, tokoh merkantilis yang terkenal adalah Perdana Menteri Cromwell (1558 – 1603).

Tindakan-tindakan yang dilakukan Cromwell adalah:
a. melindungi perikanan dengan cara melarang rakyat memakan daging pada hari-hari tertentu dan menggantinya dengan ikan
b. melindungi peternakan dan industri wol melalui undang-undang peci, yaitu setiap pria berusia di atas enam tahun harus mengenakan peci dari wol
c. mengeluarkan undang-undang pelayaran yang disebut Act of Navigation yang berisi bahwa semua kegiatan ekspor dan impor dari dan ke Inggris harus menggunakan kapal Ingrris.

4. Merkantilisme di Belanda
Merkantilisme di Belanda berlaku sejak dibentuknya VOC, yaitu pada tahun 1602. Praktek merkantilisme Belanda diberlakukan tidak hanya di negaranya tetapi juga di semua negara jajahannya, termasuk Indonesia.
Tujuan merkantilisme Belanda adalah:
a.    memperluas daerah koloni
b.    mencari bahan baku untuk industri berupa rempah-rempah, kopi, kelapa sawit, cengkeh, teh, dan lada
c.    memperluas daerah pemasaran

Merkantilisme muncul pertama kali pada abad tujuh belas dan pertengahan pertama abad delapan belas saat terbit bukunya Adam Smith pada tahun 1776 yaitu ‘Wealth of Nation’, yang mendiskusikan mengenai “ System of Political Economy”. Buku tersebut mereview apa yang disebut Smith dengan “the commercial or mercantile system”. Pemikiran Smith tersebut banyak dikritik pada saat itu.

Ia menghambat kelemahan dari sistem merkantilisme dan mengarahkannya ke dalam sistem yang kuat miliknya tentang kebebasan ekonomi. Menurutnya sistem merkantilis adalah suatu penipuan yang dilakukan oleh kelas bisnis kepada publik. Apa yang disebut Smith dengan sistem merkantilis selanjutnya disebut dengan merkantilisme.

Merkantilisme saat ini dipahami sebagai bundel gagasan dan sebagai suatu latihan di dalam keahlian sebagai negarawan. Perkembangan ini melawan latar belakang persaingan dan peperangan antara kekuatan-kekuatan hebat di Eropa, dimana pada saat itu kedamaian hanya terjadi pada satu periode antara tahun 1600-1667. Munculnya ajaran merkantilisme berhubungan dengan munculnya England dan British Empire sebagai kekuatan dunia.

1.      Merkantilis merupakan model kebijakan ekonomi dengan campur tangan pemerintah yang dominan, proteksionisme serta politik kolonial, ditujukan dengan neraca perdagangan luar negeri yang menguntungkan .
2.      Pemikiran-pemikiran ekonomi lahir pada kaum merkantilis disebabkan adanya pembagian kerja yang timbul di dalam masyarakat, pembagian kerja secara teknis dan pembagian kerja teritorial, yang selanjutnya akan mendorong perdagangan internasional.
3.      Pemikiran ekonomi kaum merkantilis merupakan suatu kebijakan yang sangat melindungi industri, dalam negeri, tetapi menganjurkan persaingan, sementara itu terjadi pembatasan-pembatasan yang terkontrol dalam kegiatan perdagangan luar negeri, kebijakan kependudukan yang mendorong keluarga dengan banyak anak, kegiatan industri di dalam negeri dengan tingkat upah yang rendah. Proteksi industri yang menganjurkan persaingan dalam negeri, dan tingkat upah yang rendah mendorong ekspor.
4.      Teori kuantitas uang didasarkan pada jumlah uang yang beredar mempengaruhi tingkat bunga dan tingkat harga barang. Ke luar masuknya logam-logam mulia mempengaruhi tingkat harga di dalam negeri serta jumlah uang yang beredar, dan kecepatan uang beredar.
5.      Kebijakan ekonomi lebih bersifat makro, hal ini berhubungan dengan tujuan proteksi industri di dalam negeri, dan menjaga rencana perdagangan yang menguntungkan, hal ini dilakukan dalam usaha meningkatkan peranannya dalam perdagangan internasional dan perluasan-perluasan kolonialisme.

Aliran Fisiokratisme
Aliran Physiocrats membangun teori mereka berdasarkan konsep hukum alam sehingga mereka menamakan dirinya Physiocratism yang berasal dari kata physic, yang artinya alam, cratain atau cratos yang artinya kekuasaan. Dengan kata lain, penganut aliran ini percaya bahwa sumber daya alam adalah sumber dari kekayaan.
Kaum physiocrats percaya bahwa alam diciptakan tuhan penuh keselarasan dan keharmonisan. Kaum physiocrats percaya bahwa sistem perekonomian juga mirip dengan alam yang penuh harmonis tersebut. Dengan demikian setiap tindakan manusia dalm memenuhi kebutuhan masing-masing juga akan selaras dengan kemakmuran masyarakat banyak. Beri manusia kebebasan dan biarkan mereka melakukan yang terbaik bagi dirinya masing-masing.          
Ada tiga hal yang membuat kaum physiocrats terkenal yaitu: pertama, pengikut aliran physiocrats menganggap bahwa teori yang mereka bangun adalah teori yang bersifat objektif ilmiah dan berhasil menyusun suatu pandangan tentang tata ekonomi yang menyeluruh dan lengkap; kedua, aliran ini mencetuskan istilah laissez faire yang sampai saat ini masih menjadi bahan kajian menarik dan memberi corak bagi para ekonom klasik berikutnya; ketiga, kajian yang mereka cetuskan menjadi dasar analisis makro yang mencoba menjawab darimana datangnya pendapatan nasional dan bagaimana pendapatan itu dibagikan di antara anggota masyarakat.
Tokoh utama aliran physiocrats adalah Francois Quesney. Buku Quesney yang berjudul “Tableau Economique” adalah usaha pertama pembuatan model matematika terhadap seluruh aspek ekonomi dan menunjukkan bagaimana sesungguhnya hubungan antar bagian ekonomi tersebut. Dalam bukunya tersebut Quesney memulai dengan asumsi bahwa ekonomi dapat digambarkan kedalam tiga kelas atau sektor yang berbeda, yaitu:
  1. sektor pertanian yang menghasilkan makanan, bahan mentah, dan hasil-hasil pertanian lainnya.
  2. Sektor manufaktur yang memproduksi barang-barang seperti pakaian dan bangunan serta alat-alat yang diperlukan oleh pertanian dan pekerja pabrik. Sektor manufaktur termasuk juga sektor jasa karena jasa bertanggung jawab untuk memfasilitasi perdagangan domestik dan internasional.
Kelas pemilik tanah yang tidak menghasilkan nilai ekonomi apa-apa tetapi mereka memiliki klaim atas surplus output yang dihasilkan dalam pertanian. Biaya sewa ini merepresentasikan pembayaran surplus kepada pemilik tanah dan pandangan ini dikenal dengan teori sewa physiocrats
Plato menganggap manusia sebagai makhluk sosial, sebagai makhlkuk individu manusia bukan dan memang tidak bisa mencukupi kebutuhannya sendiri. Begitu tidak percayanya Plato pada orang-perorangan, sehingga ia juga menganjurkan agar hak pemilikan privat dihapus. Tujuannya adalah agar masyarakat terhindar dari kejahatan yang mungkin timbul dari pemilikan kekayaan pribadi. Sebagaimana dijelaskannya dalam Republik: “sehingga kita bisa mengandalkan ketiadaan pertikaian yang muncul akibat kepemilikan kekayaan”.
     Selain tidak percaya pada orang-perorangan, Plato juga tidak percaya pada demokrasi. Dengan demikian bagi Plato adalah absurd untuk memberikan hak suara pada tiap orang, sebab tidak semua orang tahu apa yang terbaik bagi masyarakat. Yang tahu yang terbaik bagi masyarakat adalah da bahkan tahu tentangt kebenaran hakiki adalah ahli-ahli filsafat. Ahli filsafat yang memiliki ilmu pengetahuan yang lebih luas, juga dianggap lebih tahu apa yang terbaik bagi perorangan, mayarakat, dan Negara. Karena tidak ada individu yang sempurna, merka perlu dididik. Dari orang-orang terdidik inilah akan lahir elit pemimpin yang akan mengatur Negara.
   Jauh sebelum Adam Smith mengembangkan teori pembagian kerja (division of labor), Plato telah terlebih dahulu menganjurkan perlunya pembagian tugas atau divisi dalam masyarakat, yaotu:
1. Kelompok pengatur (ruluers) yang sekaligus juga seorang filsuf.
2. Kelompok pelaksana (auxliarities), terdiri dari tentara, plisi, dan pamong.
3. Kelas pekerja (workers).

Dari ketiga kelompok di atas, yang menentukan apa yang harus dilakukan oleh tiap anggota masyarakat adalah kelompok pertama, yaitu raja sekaligus ahli filsafat.
     Pandangan Plato tentang masyarakat di atas didasarkan kepada kepercayaan bahwa ahli filsafat tahu kebenaran absolut tentang bagaimana mengatur masyarakat, dengan demikian dijastifikasi layak memiliki kekayaan absolut. Bentuk masyarakat seperti inilah yang disebutnya sebagai masyarakat atau “Negara ideal”. Lebih jelas, menurut Plato masyarakat yang dididik, dipimpin oleh ahli filsafat, ia menjamin negara akan jaya dan masyarakat sejahtera.
     Walau sudah ada pembahasan tentang Ekonomi Politik sejak masa Yunani Kuno, arus pemikiran Ekonomi Politik berkembang lebih maju pada abad ke-14, saat terjadinya Revolusi Prancis yang memungkinkan terjadinya transisikekuasaan dari raja dan gereja kepada para merchant atau kaum saudagar, Era dimana kaum saudagar berkuasa inilah yang disebut merkantilisme.
     Kaum Merkantilis, sesuai dengan namanya, sangat mengagung-agungkan perdagangan dan perniagaan untk mencapai tingkat kemakmuran. Menurut mereka, kemakmuran Negara itu bisa diperoleh dari surplus ekspor atas impor. Semakin besar surplus ekspor atas impor (yang dibayar dalam bentuk batangan emas), semkin tinggi kemakmuran negara tersebut. Pandangan ini dikemukakan oleh Jean Baptist Colbert. Menteri keuangan dan perekonomian Perancis pada era kekuasaan Raja Louis XIV.
Dalam kajian Ekonomi Politik, merkantilis adalah aliran pertama yag menghendaki campur tangan Negara dalam perekonomian. Campur tangan pemerintah dalam perekonomia dapat dilakukan dengan banyak cara diantaranya dengan memberikan fasilitas bagi industry yang masih bayi, memonopoli perdagangan, atau mengenakan pajak impor. Tujuan campur tangan Negara adalah tidak lain untuk memperbesar surplus. Jika surplus yang dibayarkan dalam bentuk batangan emas lebih banyak diperoleh, otomatis Negara semakin kaya.
    Dilihat dari aspek Eonomi Politik, merkantilisme adalah adalah contoh pertama dari model primary of politics, dimana ekonomi berfungsi melayani politik atau sebagai refleksi dari hubungan kekuasaan. Kaum merkantilis percaya bahwa konflik adalah sesuatu yang intrinsic. Dalam kehidupan ekonomi, bukan sesuatu yang harmoni. Konflik lebih mengemuka dalam ekonomi internasional. Karena adanya konflk tersebut, tugas utama pemerintah adalah untk menjamin keamanan Negara yang jika perlu, dilakukan dengan mengorbankan kekayaan dan keamanan Negara-negara tetangga. Untuk itu semua konsiderans dan kepentingan harus disuboedinasikan pada prioritas mengonsolidasikan kekuasaan Negara yang merupakan kondisi utama bagi uapaya mengejar kesejahteraan (Staniland, 1985).
Perlunya campur tangan pemerintah pada masa merkantilis adalah untuk mengkumulasikan surplus, agar negara semakin jaya. Sayangnya, praktik campur tangan negara tersebut lebih banyak dinikmati oleh pengusaha yangt berkolaborasi dengan penguasa. Sedangkan kesejahteraan rakyat jelata, terutama kaum petani yang bekerja lebih keras, tidak diperhatikan. Itulah ironinya: kebijakan seolah-olah demi negara dan rakyat, namun kenyataannya lebih dinikmati segelintir penguasa licik yang berkolaborasi dengan penguasa korup.
     Sebagai reaksi atas keistemewaan yang dinikmati kaum saudagar tersebut, muncul aliran pemikiran baru yang kemudian dikenal dengan fisiokratisme. Aliran fisiokratisme dikembangkan oleh Francis Quesnay (1694-1774). Berbeda dengan kaum merkantilis yang sangat mengagung-agungkan aktivitas perdagangan luar negeri, kaum fisiokrat justru menyebut kegiatan perdagangan bersifat steril, sedang aktivitas yang betul-betul produktif menurut mereka adalah kegiatan ayang banyak memanfaatkan kekayaan alam seperti pertanian dan pertambangan.

Kaum fisiokratis membagi masyarakat dalam empat golongan :
1. Kelas masyarakat produktif.
2. Kelas tuan tanah.
3.Kelas yang tidak produktif atau steril, terdiri dari saudagar dan pengrajin.
4. Kelas masyarakat buruh atau labor yang menerima upah dan gaji dari tenaganya.

Kelas produktif (la classe productive) terdiri dari petani, peladang, dan mereka yang banyak bergerak pada bidang pertambangan. Bagi kaum fisiokrat mereka inilah yang sesungguhnya pahlawan kemakmuran, bukan kaum saudagar yang justru dekategorikan ke dalam kelas steril yang tidak produktif.
Walau para petani sangat berjasa, pada era merkantilisme justru mereka digencet. Mereka diharuskan membayar pajak yang tinggi dan dikenai pungutan-pungutan liar. Quesnay melihat hal ini sebagai bahaya laten. Kaum opetani yang tidak puas pasti akan melawan kaum saudagar yang lebih banyaki diuntungkan. Apa yang diprediksikan Quesnay ternyata menjadi kenyataan dengan meletusnya revolusi Perancis pada akhir abad 18. Untuk memperbaiki keadaan, kaum fisiokrat meminta agar aktivitas ekonomi tidak perlu diatur oleh pemerintah. Mereka juga meminta agar monopoli dan kemudahan-kemudahan pada sekelompok orang dihapuskan. Dan sekat-sekat perdagangan dibuka. Pandangan inilah yang kemudian diadopsi oleh Adam Smith, yang dikenal sebagai penggagas perdagangan bebas berdasarkan prinsip “laissez faire, laissez passer”.
Kaum merkantilis menganggap sumber kekayaan suatu Negara adalah perdagangan luar negeri, sedangkan kaum fisiokrat menganggap bahwa sumber kekayaan yang senyata nyatanya adalah sumber daya alam. Ini yang menyebabkan aliran ini dinamai aliran physiocratism, yaitu penggabungan dari dua kata physis = (alam) dan cratain atau cratos (kekuasaan), yang berarti mereka yang percaya pada hukum alam (believers in the rule of nature). Kaum fisiokrat percaya bahwa alam diciptakan oleh tuhan penuh keselarasan dan keharmonisan. Hokum alam yang penuh dengan keselarasan dan keharmonisan ini berlaku pada kapan saja, dimana saja dan dalam situasi apapun.
    Kaum fisiokrat percaya bahwa system perekonomian juga mirip dengan alam yang penuh harmoni. Dengan demikian, setiap tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhannya masing masing juga akan selaras dengan kemakmuran masyarakat banyak. Beri manusia kebebasan, dan biarkan mereka melakukan yang terbaik bagi dirinya masing masing. Pemerintah tidak perlu campur tangan dan alam akan mengatur semua pihak akan senang dan bahagia. Inilah yang menjadi cikal bakal doktrin laissez faire-laissez passer yang kira kira berarti : biarkan semua terjadi, biarkan semua berlalu, perekonoian bebas yang lebih dikembangkan oleh adam smith kemudian. Tanpa adanya intervensi atau campur tangan dari pemerintah, maka semua tindakan manusia akan berjalan secara harmonis, otomatis dan bersifat self regulating.

B. Tokoh-tokoh Pemikiran Ekonomi Psiokratisme
1. Francis Quesnay
    Tokoh utama aliran fisiokrat adalah Francis Quenay (1694-1774). Sebenarnya profesi awal Quenay ini adalah sebagai dokter dan sangat ahli dalam ilmu bedah. Dikemudian hari ia di angkat seagai anggota “academie des sciences”, sebuah lembaga ilmiah yang memiliki wibawa sangat tinggi pada masa itu di Prancis. Sejak itu ia mulai mencurahkan perhatiannya pada masalah masalah ekonomi.
    Pada tahun 1758, Quesnay menulis buku Tableau Economique dengan latar belakang seorang dokter, tidak heran kalau dalam buku tersebut Quesnay menggambarkan system perekonomian suatu Negara seperti laiknya kehidupan biologis tubuh manusia. Antara satu bagian dalam tubuh dengan bagian yang lain membentuk suatu kesatuan yang harmonis. Begitu juga proses dan gejala kehidupan ekonomi jika dilihat dalam hubungan antara bagian yang satu dengan dengan yang lain membentuk suatu keseluruhan dengan hokum hukum tersendiri. Quesnay membagi masyarakat dalam empat golongan : 1. Kelas masyarakat produktif. 2. Kelas tuan tanah. 3. Kelas yang tidak produktif atau steril, terdiri dari saudagar dan pengrajin. 4. Kelas masyarakat buruh atau labor yang menerima upah dan gaji dari tenaganya.
    Bagi Quesnay, hukum ekonomi yang berkesesuaian dengan hukum ala mini menjadikan alam, dalam hal ini tanah, sebagai satu satunya sumber kemakmuran rakyat. Temasuk pula didalamnyakegiatan pertanian, peternakan dan pertambangan. Keas tuan tanah dianggapnya sebagai pengisap belaka sebab memperoleh hasil tidak melalui kerja. Kegiatan industry hanya mengubah bentuk atau sifat barang. Kegiatan perdagangan pun dianggap tidak produktif. Hal ini karena ia melihat para pedagang hanya memindahkan barang dari satu tempat ketempat lain. Karena kaum petani yang paling produktif dari ke empat golongan tersebut, Quesnay menganjurkan agar kebijaksanan kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah harus ditujukan terutama untuk meningkatkan taraf kehidupan para petani. Bukan sebalinya, member hak hak khusus pada pemilik tanah dan para saudagar seperti yang selama ini dinikmati dibawah pemerintahan yang mengagungkan merkantilisme.
    Dengan dasar pandangan diatas, kaum merkantilis yang menganggap bahwa sumber utama kemakmuran Negara adalah dari surplus yang diperoleh dari perdagangan luar negeri, dianggap sebagai pandangan yang keliru oleh kaum fisiokrat. Kau fisiokrat juga mengkritik kaum merkantilis yang menciptakan berbagai regulasi perdagangan ketika yang seharusnya dibebaskan dari control. Kaum merkantilis dituduh telah membuat barang barang menjadi lebih mahal dengan menetapkan pajak yang tinggi.
    Dibandingkan dengan dengan pemikiran pemikiran ekonomi yang sudah disebutkan terdahulu, pemikiran Quesnay lebih maju. Pola dan garis pemikiran yang dikemukakan oleh ia sudah tersusun dalam suatu kerangka dasar analisis tertentu mengenai gejala gejala, peristiwa peristiwa dan masalah msalah ekonomi yang dihadapioleh masyarakat.

2. Jackues Turgot
   J. Turgot ialah seorang ahli filsafat dan ekonomi yang menjabat Menteri Keuangan Prancis dalam pemerintahan Raja Louis XVI. Pemikirannya tentang ekonomi sejalan dengan F. Quesnay, bahwa sumber kemakmuran berasal dari alam terutama usaha bidang pertanian. Oleh karena itu, J. Turgot memberikan dorongan agar usaha pertanian dapat ditingkatkan. Sumbangan pemikiran yang sangat berharga untuk pengembangan ilmu pengetahuan ekonomi tersebut antara lain :

a. Teori pembentukan modal
Pada dasarnya teori turdot bertolak pada urusan pertanian. Nilai tambah yang pada hakikatnya merupakan awal pembentukan modal masyarakat. Nilai tambah tersebut berasal dari laba pengusaha dan sewa tanah

b. Teori hukum hasil lebih yang makin berkurang.
Tambahan modal untuk meningkatkan usaha pertanian ada bataasnya. Menurut pengamatan turgot, jika sebidang tanah terus menerus ditambahkan modal, mulai titik tertentu akan memperoleh hasil yang lebih yang makin berkurang. Gejala tersebut kemudian dirumuskan menjadi the law of demishing returns (hukum hasil lebih yang semakin berkurang)

C. Dampak Pemikiran Ekonomi Psiokratisme
    Hubungan tertutup Fisiokrat dengan pengadilan Prancis dan dukungan mental dari monarki absolut berhasil untuk membuat sesuatu impresi yang sangat besar ke luar negri, khususnya pada ‘kebenaran raja yang lalim’ pada saat itu. Saat itu dunia melihat peradaban Prancis dan semua tentang Prancis sebagai model yang paling jelek dari kekaguman dan emulasi. Ada pertimbangan bunga dalam doktrin physiokrat pada negara asing, tapi mengumumkan individualisme dari pemikiran mereka yang tidak semuanya cocok yang kemudian mengalami wilayah ‘underdevelopment’ dari pusat dan Eropa bagian timur.
   Pernyataan tambahan mereka mengenai laissez faire, Fisiokrat berani pada kepercayaan mereka akan kebaikan monarki absolut sebagai bentuk pemerintahan yang terbaik. Mereka juga ingat dengan baik tentang penekanan pada pertanian yang akhirnya menyebabkan munculnya revolusi industri. Oposisi mereka pada ekspor manufaktur melawan trend perekonomian Perancis yang telah memproduksi ekspor dalam kelebihan pertanian sejak pertengahan abad 18.
   Teknik ekonomi fisiokrat berbeda dari kebijakan dan filosofi mereka, didesak pengaruh gagasan ekonomi di masa depan. Pemikiran Adam Smith telah dipengaruhi oleh ini, khususnya kontribusi Turgot, walaupun dia tidak mengembangkan usaha selanjutnya pada suatu bentuk teori subjektif nilai. Marx yang memberikan banyak perhatian pada tableau menemukan dalam hal ini dan pada penekanan fisiokrat pada surplus produksi oleh pada suatu kelas penting menginspirasikan pada sistem miliknya dari pemikiran yang pusatnya adalah suatu surplus.
Abad delapan belas menonjolkan dua gagasan ekonomi, yaitu fisiokrat dan klasik. Fisiokrat menguasai Prancis, klasik Skotlandia dan Inggris. Fisiokrat mendapat pengaruh penting dari Adam Smith, peletak dasar sistem klasik. Bodin dan Boisguilbert adalah dua figur pemimpin ajaran ekonomi Perancis sebelum adanya fisiokrat.

3.    Laffemas
Secara keseluruhan, merkantilisme Prancis lebih bekerja dengan pekerja dari pada pemikir, dan hanya beberapa penulis yang meminta perhatian. Barthelemy de Laffemas (1545-1611), penjahit Huguenot dan valet de chambre Raja Henry IV, yang olehnya dia meraih jabatan sebagai menteri keuangan. Laffemas mendiskusikan masalah ekonomi dalam beberapa tulisan dimana dia menggarisbawahi pentinganya manufaktur.

Penulis lainnya yaitu Antoine de Montchretien (c.1575-1621), seorang penyair dan hardware manufacturer yang siap disebut sebagai penulis buku yang memuat tulisan ‘ekonomi politik’ pada tahun 1615. Dia menitikberatkan kebutuhan peraturan dan pendidikan industri. Ia mengulangi observasi Montaigne mengenai jika satu orang untung maka satu orang lainnya akan rugi, dan diaplikasikan secara spesifik ke dalam perdagangan internasional.

4.    Colbert
Peraturan negara dan kemajuan manufaktur dicapai pada masa Jean Baptiste Colbert (1619-1683), menteri keuangan dibawah Raja Louis XVI, yang diingat sebagai salah satu praktisi kebijakan merkantilis. Dia memberi nama sistem ini dengan nama Colbertisme, dimana manufaktur yang didorong oleh subsidi dan perlindungan tarif. Colbertisme juga membawa jaringan kerja dari peraturan terperinci yang bertujuan pada kualitas dan kontrol harga dari produk manufaktur dan pertanian serta mengurangi rintangan pada perdagangan dalam negeri Perancis. Colbert juga mencari atau mengadakan reformasi fiskal, tetapi usahanya tersebut digagalkan oleh ketidakmaluan pengadilan dan biaya peperangan raja.


5.    Marshal Vauban
Marshal Vauban (1633-1707), ahli militer hebat pada zamannya, juga mencoba memecahkan masalah ekonomi, pendekatan yang digunakan adalah ‘political arithmetic.’ Secara lebih spesifik dia mengajukan reformasi fiskal yang mengganti dengan sejumlah pajak oleh bangsawan, semacam pajak pribadi yang akan didasarkan pada pendapatan dari segala sumber dan siapa yang mempunyai proporsi lebih, maka batas tertinggi pajak adalah sepuluh persen.

6.    Boisguilbert
Pierre le Pesant de Boisguilbert (1646-1714), anggota kehakiman Perancis dan seorang tuan tanah, menerbitkan beberapa buku. Bukunya yang pertama Le detail de la France in 1695 dan yang terakhir Factum de la France in 1706, dan dia juga membuat empat rangkaian gagasan yang ditujukan untuk membantu menteri keuangan.

Boisguilbert mangklaim bahwa pertanian dan kehidupan pedesaan adalah beberapa cara terbaik untuk manufaktur dan bahwa manufaktur sebaiknya tidak dipromosikan pada biaya populasi pedesaan. Dia juga mengumumkan rumusan laissez faire ketika dia membela kebebasan export gandum, dia mengidentifikasikan pendapatan nasional dengan pengeluaran konsumsi.

7.    Quesnay
Pemimpin aliran fisiokrat adalah Francois Quesnay (1694-1774), dokter pribadi Louis XV dan Madam de Pompadour. Belajar ekonomi adalah fase terdahulu dari karir intelektualnya. Dan memutuskan untuk tetap pada investigasi matematika hingga akhir hidupnya.

8.    Turgot
Setelah Quesnay, fisiokrat terbaik yang diingat sekarang ini adalah Anne Robert Jacques Turgot (1727-81), yang setelah berjasa pada posisi pemerintah Peranci tertinggi menjadi menteri keuangan pada rezim ancien.

Sistem fisiokrat memerlukan rekonstruksi ekonomi yang lengkap sejak mereka menyobek keseluruhan cataan tentang ajaran merkantilisme. Tujuan fisiokrat adalah untuk mengorganisasikan kembali ekonomi Perancis melalui reformasi pajak dan mempromosikan sistem efisien, skala yang lebih besar bertani.

Fisiokrat digambarkan seperti diatur oleh prinsip-prinsip individualisme. Turgot berpendapat bahwa individualisme adlaah hakim terbaik dari keuntungan sendiri. Aliran ini mempostulatkan sebuah kesesuaian yang sempurna dari keuntungan individu sama baiknya denga keuntungan raja. Individualisme ini diimplementasikan dalam pemilikan pribadi.



9.    The Tableau
Hubungan antara tiga kelas yang digambarkan Quesnay dalam tableau economique yang terkenal, model terbaru dari aliran melingkar ’pendapatan nasional’ dan reproduksi tahunannya. Ada beberapa jenis tableau, yang semuanya sesuai dengan dua pola dasar. Pertama menggambarkan pengeluaran berturut-turut dan lainnya meringkas hasil yang dicapai.

Pengaruh Fisiokrat
Hubungan tertutup Fisiokrat dengan pengadilan Prancis dan dukungan mental dari monarki absolut berhasil untuk membuat sesuatu impresi yang sangat besar ke luar negri, khususnya pada ‘kebenaran raja yang lalim’ pada saat itu. Saat itu dunia melihat peradaban Prancis dan semua tentang Prancis sebagai model yang paling jelek dari kekaguman dan emulasi. Ada pertimbangan bunga dalam doktrin physiokrat pada negara asing, tapi mengumumkan individualisme dari pemikiran mereka yang tidak semuanya cocok yang kemudian mengalami wilayah ‘underdevelopment’ dari pusat dan Eropa bagian timur.

Pernyataan tambahan mereka mengenai laissez faire, Fisiokrat berani pada kepercayaan mereka akan kebaikan monarki absolut sebagai bentuk pemerintahan yang terbaik. Mereka juga ingat dengan baik tentang penekanan pada pertanian yang akhirnya menyebabkan munculnya revolusi industri. Oposisi mereka pada ekspor manufaktur melawan trend perekonomian Perancis yang telah memproduksi ekspor dalam kelebihan pertanian sejak pertengahan abad 18.

Teknik ekonomi fisiokrat berbeda dari kebijakan dan filosofi mereka, didesak pengaruh gagasan ekonomi di masa depan. Pemikiran Adam Smith telah dipengaruhi oleh ini, khususnya kontribusi Turgot, walaupun dia tidak mengembangkan usaha selanjutnya pada suatu bentuk teori subjektif nilai. Marx yang memberikan banyak perhatian pada tableau menemukan dalam hal ini dan pada penekanan fisiokrat pada surplus produksi oleh pada suatu kelas penting menginspirasikan pada sistem miliknya dari pemikiran yang pusatnya adalah suatu surplus.

1.      Mazhab Pisiokrat tumbuh sebagai kritik terhadap pemikiran ekonomi Merkantilis, tokoh pemikir yang paling terkenal pada mazhab ini adalah Francois Quesnay. Sumbangan pemikiran yang terbesar dalam perkembangan ilmu ekonomi adalah hukum-hukum alamiah, dan menjelaskan arus lingkaran ekonomi.
2.      Inti pemikiran utama dalam mazhab Pisiokrat adalah dituangkan dalam tabel ekonomi yang terdiri dari classe productive dari kaum petani, classe des froprietaires dari kaum pemilik tanah, classe sterile atau classe stipendile yang meliputi kaum pedagang dan industriawan dan classe passieve adalah kaum pekerja.
3.      Pemikiran ekonomi kaum Pisiokrat yang menonjol dalam perkembangan ilmu ekonomi selain lingkaran arus ekonomi dalam tabel ekonomi yaitu tentang teori nilai dan harga yang terbagi menjadi tiga yaitu harga dasar barang-barang, harga penjualan dan harga yang harus dibayar konsumen. Teori uang yang dikemukakannya adalah sebagai tabir uang (money is veil) dan perlunya pengenaan pajak untuk kepentingan ekonomi.
4.      Sumbangan pemikiran ahli Pisiokrat lain yaitu Jaques Turgot mempunyai dua sumbangan utama terhadap pemikiran ekonomi yakni teori uang sebagai tabir, dan teori fruktifikasi. Teori uang sebagai tabir yang mempersulit pengamatan fenomena ekonomi. Namun demikian pemikiran ini merupakan gagasan ke arah menemukan dasar satuan perhitungan yang ia, tetapi dikemukakan atas transaksi barter dengan nilai alat tukar dapat berubah-ubah karena jumlahnya.






BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari semua yang telah kita bahas di atas tadi jadi bisa kita simpulkan bahwa ekonomi dimasa praklasik ataupun dimasa makantilisme maupun dimasa fisioktrat belumlah banyak di amalkan atau pun dipelajari oleh banyak orang, bahkan masih banyak orang yang meragukannya. Disamping semua itu para-para pemikir pun tak mau menyerah sampai disitu, dan sampai akhirnya ilmu ekonomi berkembang luas didunia ini.



Saran
Jika didalam makalah ini terdapat kesalahan atas kelalaian penulis, maka penulis mohon maaf yang sebesar-sebesarnya. Karena penulis sadar bahwa penulis sendiri masih jauh dari sempurna, dan sadar masih banyak kekurangan dan keterbatasan pengetahuan,sehingga makalah ini belum lah sempurna.
Oleh karena itu, penulis mohon maaf yang, terutama kepada ibu dosen pembimbing yang telah berbaik hati dan meluangkan ilmunya untuk berbagi ilmu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar