Kamis, 06 September 2012

MAZHAB KEYNES


MAZHAB KEYNES

            John Maynard Keynes ( 1883-1946) merupakan pakar ekonomi yang paling menonjol di abad XX. The general Theory dan Revolusi Keynes. Pembaharuan dan perumusan ulang terhadap doktrin pelajaran mazhab Klasik dan Neo-Klasik .
            Keadaan depresi dan kerangka analisis Keynes. Penolakan terhadap hukum Jean Baptist Say. Pendekatan secara Makroagregatif. Pengeluaran agregat dan permintaan efektif. Equilibrium yang mengandung pengangguran karena kapasitas produksi tidak digunakan sepenuhnya : Underemployment equilibrium
            Tiga Faktor pokok dalam sistem pemikiran Keynes :
·         Hasrat berkonsumsi
·         Tingkat bunga berkaitan dengan dengan hasrat liquiditas
·         Efesiensi marginal dari investasi modal.
Keynes juga memaparkan tentang Tabungan perseorangan sebagai kebajikan dalam pola hidup masing-masing secara menyeluruh sebagai tabungan masyarakat ( tabungan agregatif) dalam keadaan tertentu bisa merugikan kepentingan umum.  Selain itu, Keynes juga menjelaskan kaitan antara pendpatan  pengeluaran –  tabungan  – investasi.

KRITIKAN KEYNES TERHADAP KLASIK
Kaum klasik percaya bahwa perekonomian yang dilandaskan pada kekuatan mekasnisme pasar akan selalu menuju keseimbangan .. dalam posisi keseimbangan, kegiatan produksi secara otomatis akan menciptakan daya beliu untuk membeli barang-barang yang dihasilkan. Daya beli tersebut diperoleh sebagai balas jasa atas faktor-faktor produksi dan balas jasa dari faktor-faktor produksi lainnya.
Dalam posisi keseimbangan tidak terjadi kelenihan maupun kekurangan permintaan. Ketidakseimbangan dinilai kaum klasik sebagai suatu yang sifatnya sementara. Nanti akan ada ada suatu taangan tak terlihat ( invisble hand) yang akan membawa perekonomian kembali pada posisi keseimbangan.
Kaum klasik juga percaya bahwa dalam keseimbangan semua sumber daya , termasuk tenaaga kerja, akan digunakan secara penuh ( full-employed).
Jadi, dalam pasar persaingan sempurna mereka mau bekerja pasti akan memeproleh pekerjaan. Pengecualian berlaku bagi mereka yang memilih-milih pekerjaan atau tingkatv upah yang tidak sesuai. Kedua hal tersebut di nilai oleh oleh kaum klasik sebagai pengangguran sukarela.
Kaum klasik meyakini bahwa setiap barang yang diproduksi akan selalu diiringi oleh permintaan. Sesuai dengan teori Say, “ setiap perusahaan berlomba-lomba menghasilkan barang- barang dan jasa sebanyak-banyaknya”.
Teori Say yang mengatakan bahwa “  penawaran akan menciptakan permintaannya sendiri”  dikritik oleh Keynes sebagai suatu kekeliruan. Dalam kenyataannya,  biasanya permintaan lebih kecil daripada penawaran, hal ini dikarenakan tidak semua pendapatan masyarakat dilakukan untuk konsumsi, sebagiannya akan ditabung. Dengan demikian , permintaan efektif biasanya lebih kecil dari total produksi. Walaupun kekurangan ini bisa dieliminasi dengan menurunkan harga-hrga, tetap saja permintaan lebih kecil dari penawaran.  Inilah yang terjadi pada tahu 30-an saat perusahaan berlomba-lomba berproduksi tanpa kendali. Dipihak lain, daya beli masyarakat terbatas. Akibatnjya banyak stock yang menumpuk. Sehingga sebagian perusahaan mengurangi produksi bahkan sebgian melakukan rasionalisasi, yaitu melakukan pengurangan produksi dengan mengurangi jumlah pekerja.
Tindakan rasionalisasi ini menyebabkan sebagian pekerja menganggur, sehingga orang yang menganggur tidak mendapatkan pendapatan. Akibatnya pendapatan masyarakat menjadi turun, daya beli masyarakat juga turun , kegiatan produksi macet, dan terjadi kemerosotan ekonomi (depresi ). Sejak itu, masyarakat mulai curiga bahwa ada yang salah dengan teori klasik dan neo-klasik yang berlaku secara umum pada saat itu. Menurut keynes dalam pandangan klasiknya, produksi akan selalu meciptakan permintaannya sendiri hanya berlaku untuk perekonomian tertutup sederhana.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar