BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sebagaimana yang telah kita ketahui
bersama bahwa sejarah ekonomi dimasa pra klasik adalah dimana pada saat itu
manusia belum semuanya mengetahui tentang ekonomi, walaupun dimasa itu juga
sudah terjadi barter atau dengan kata lainnya pertukaran antara barang-barang
yang di anggap berharga dengan kebutuhan ekonomi seperti makanan, pakaian dan
masih banyak lagi yang lainnya.
Maka dari itu di dalam makalah ini penulis
akan mencoba membahas sejarah dari ilmu ekonomi dan para-para pakar ekonomi
yang pertama kali menemukan ekonomi, namun didalam makalah ini penulis hanya
membahas tentang ekonomi dimasa praklsik, yang mana pada waktu itu ilmu ekonomi
belum begitu dikenal semua orang.
Perumusan
Masalah
a.
Berdasarkan pada latar belakang yang telas dijelaskan,
maka dapat dibuat perumusan masalah sebagai berikut:
Masalah apa saja yang terjadi pada ekonomi dimasa praklasik?
Masalah apa saja yang terjadi pada ekonomi dimasa praklasik?
b.
Apa penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari ekonomi
praklasik?
c.
Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk membuat ilmu
ekonomi dikenal lebih banyak orang?
Tujuan
Adapun
tujuan yang dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui masalah-masalah
yang terjadi pada ekonomi dimasa praklasik dan membahas siap-siapa saja orang
yang menemukannya
Metodelogi
Penulisan
Pada
pembuatan makalah ini metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu dari
buku-buku mengenai sejarah perkembangan ekonomi dan data dari internet. Sehingga
apabila dalam penulisan makalah ini ada kata-kata atau kalimat yang hampir sama
dari sumber atau penulis lain harap dimaklumi dan merupakan unsur
ketidaksengajaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah
Pemikiran Ekonomi Kaum Perintis Sosialis
1.
Konsep-konsep ekonomi dari kaum perintis ditemukan
terutama dalam ajaran-ajaran agama, kaidah-kaidah hukum, etika atau
aturan-aturan moral. Misalnya dalam kitab Hammurabi dari Babilonia tahun 1700
sM, masyarakat Yunani telah menjelaskan tentang rincian petunjuk-petunjuk
tentang cara-cara berekonomi.
2.
Plato hidup pada abad keempat sebelum Masehi
mencerminkan pola pikir tradisi kaum ningrat. Ia memandang rendah terhadap para
pekerja kasar dan mereka yang mengejar kekayaan. Plato menyadari bahwa produksi
merupakan basis suatu negara dan penganekaragaman (diversivikasi) pekerjaan
dalam masyarakat merupakan keharusan, karena tidak seorang pun yang dapat
memenuhi sendiri berbagai kebutuhannya. Inilah awal dasar pemikiran Prinsip
Spesialisasi kemudian dikembangkan oleh Adam Smith.
3.
Aristoteles merupakan tokoh pemikir ulung yang sangat
tajam, dan menjadi dasar analisis ilmuwan modern sebab analisisnya berpangkal
dari data. Konsep pemikiran ekonominya didasarkan pada konsep pengelolaan rumah
tangga yang baik, melalui tukar-menukar. Aristoteleslah yang membedakan dua
macam nilai barang, yaitu nilai guna dan nilai tukar. Ia menolak kehadiran uang
dan pinjam-meminjam uang dengan bunga, uang hanya sebagai alat tukar-menukar
saja, jika menumpuk kekayaan dengan jalan minta/mengambil riba, maka uang
menjadi mandul atau tidak produktif.
4.
Xenophon seorang prajurit, sejarawan dan murid Socrates
yang mengarang buku Oikonomikus (pengelolaan rumah tangga). Inti pemikiran
Xenophon adalah pertanian dipandang sebagai dasar kesejahteraan ekonomi,
pelayaran dan perniagaan yang dianjurkan untuk dikembangkan oleh negara, modal
patungan dalam usaha, spesialisasi dan pembagian kerja, konsep perbudakan dan
sektor pertambangan menjadi milik bersama.
5.
Thomas Aquinas (1225-1274) seorang filosof dan tokoh
pemikir ekonomi pada abad pertengahan, mengemukakan tentang konsep keadilan
yang dibagi dua menjadi keadilan distributife dan keadilan konvensasi, dengan
menegakkan hukum Tuhan maka dalam jual-beli harus dilakukan dengan harga yang
adil (just-price) sedang bunga uang adalah riba. Tetapi masalah riba, upah yang
adil dan harga yang layak ini merupakan masalah yang terus-menerus
diperdebatkan dalam ilmu ekonomi.
Pemikiran
Ekonomi Merkantilisme
Merkantilisme berkembang pada abat ke-15 sampai 17, dan
berasal dari kata merchand yang artinya pedagang. Walaupun para ahli masih
meragukan apakah merkantilisme benar merupakann suatu aliran/mashab atau bukan,
namun aliran ini memiliki dampak yang besar dalam perkembangan teori ekonomi.
Aliran ini timbul pada masa ketika perdagangan antar negara
semakin berkembang pesat. Kalau di masa sebelumnya masyarakat dapat mencukupi
kebutuhannya dengan dengan memproduksi sendiri, pada masa merkantilisme ini
berkembang paham bahwa jika sebuah negara hendak maju, maka negara tersebut
harus melakukan perdagangan dengan negara lain, surplus perdagangan berupa emas
dan perak yang diterima merupakan sumber kekayaan negara.
Berdasarkan pandangan baru kaum merkantilisme yang berkembang
pesat pada zaman itu, banyak negara Eropa yang membangun perekonomiannya dengan
upaya ekspor ke negara lain, dan sedapat mungkin mengurangi impor. Paham yang di
anut kaum merkantilisme adalah sebagai berikut:
- surplus
perdagangan suatu negara merupakan tanda kekayaan negara tersebut
- pemilikan
logam mulia berarti pemilikan kekayaan
- dalam
suatu transaksi perdagangan, akan ada pihak yang mendapat keuntungan dan
ada pihak yang menderita kerugian.
Tokoh-tokoh Merkantilisme
1. Thomas Mun
Dalam bukunya yang berjudul “England Treasure by Foreign Trade” Thomas Mun menulis
tentang manfaat perdagangan luar negeri. Ia menjelaskan bahwaperdagangan luar
negeri akan memperkaya negara jika menghasilkan surplus dalam bentuk emas dan
perak. Keseimbangan perdagangan hanyalah perbedaan antara apa yang di ekspor
dan apa yang di impor. Ketika negara mengalami surplus perdagangan, ini berarti
ekspor lebih besar daripada impor.
Lebih lanjut Thomas Mun menjelaskan bahwa perdagangan
domestik tidak dapat membuat negara lebih makmur, karena perolehan logam mulia
dari seorang warga negara adalah sama dengan hilangnya logam mulia dari warga
negara yang lain. Dengan meningkatkan persedian uang domestik sebagai hasil
dari surplus perdagangan ternyata dapat juga memunculkan bahaya karena orang
akan terpancing untuk membeli lebih banyak barang-barang mewah. Hal ini
menyebabkan harga barang dalam negeri akan naik dan pada akhirnya akan
mengurangi ekspor karena barang-barang yang diproduksi di dalam negeri
akan terlalu mahal bila dijual di luar negeri. Konsekuensi ini bisa dihindari
yaitu dengan melakukan investasi kembali. Reinvestasi ini akan menciptakan
lebih banyak barang untuk diekspor.
Mun mengakui bahwa betapa pentingnya investasi modal dan Ia
memandang keseimbangan perdagangan merupakan sebuah cara untuk mengumpulkan
modal produktif.
Untuk
mendorong surplus ada tiga langkah yang harus dijalankan :
1.
Dengan Kebijakan Harga
Barang yang di ekspor haruslah dijual dengan harga terbaik
yaitu harga yang menghasilkan pendapatan dan kekayaan yang paling banyak.
Ketika negara memiliki monopoli atau mendekati monopoli di dunia perdagangan
maka barang-barangnya harus dijual dengan harga tinggi, tetapi ketika
persaingan luar negeri sangat ketat harga barang harus ditekan serendah
mungkin. Hal ini akan menghasilkan lebih banyak penjualan bagi negara dan
membantu mengalahkan pesaing. Ketika pesaing asing lenyap, harga ditingkatkan
kembali tetapi tidak sampai pada tingkat dimana pesaing tertarik untuk kembali
ke dalam pasar.
2.
Meningkatkan Kualitas Produk
Pemerintah dapat membantu meningkatkan kualitas produk dengan
cara mengatur para pengusaha pabrik dan membentuk dewan perdagangan yang akan
memberikan nasehat kepada pemerintah dalam persoalan-persoalanyang berkaitan
dengan peraturan perdagangan dan kegiatan industri. Peraturan-peraturan ini
harus tegas agar negara dapat memproduksi barang dengan kualitas yang tinggi.
3.
Kebijakan Pajak Nasional
Dalam hal kebijakan pajak, pemerintah harus dapat
menyeimbangkan kepentingan nasional dan swasta. Bea ekspor harus lebih kecil
karena bea ini akan dimasukkan dalam biaya penjualan di luar negeri. Bea impor
harus rendah untuk barang-barang yang kemudian akan di ekspor kembali dan harus
tinggi untuk barang-barang yang cenderung dikonsumsi oleh warga sendiri.
2. Willam Petty
Dalam bukunya “Political
Arithmetic” pada tahun 1671, Petty memberi sumbangan teori penting
untuk ilmu ekonomi. Ia adalah ahli ekonomi pertama yang menjelaskan sewa tanah
berdasarkan surplus.
Untuk memahami gagasan surplus ini bayangkan ekonomi
pertanian primitif yang hanya menanam jagung. Pada saat itu jagung merupakan
input proses produksi dan sekaligus output. Sebagai input jagung jagung dipakai
sebagai benih dan dimakan oleh pekerja. Pada akhir tahun jagung akan dipanen
dan digunakan sebagai bahan pangan dan bibit untuk tahun depan.
Petty mendefinisikan surplus sebagai selisih antara total
output dari jagung (saat panen tahunan) dan input dari jagung yang dibutuhkan
untuk menghasilkan output tersebut. Menurut Petty pemilik tanah akan cenderung
menerima pembayaran sewa yang sebanding dengan surplus surplus yang dihasilkan
oleh lahan mereka. (surplus = total output – input). Tak seorangpun akan
menyewakan lahan dengan biaya sewa melebihi surplus yang dihasilakan lahan
tersebut karena penyewa akan kehilangan uang/pendapatan.
Merkantilisme berasal dari kata merchant yang berarti
pedagang. Aliran merkantilis adalah suatu aliran yang mempunyai keyakinan bahwa
suatu negara akan maju, jika melakukan perdagangan dengan negara lain. Melalui
perdagangan luar negeri tersebut, negara akan memperoleh surplus perdagangan
luar negeri yang berarti dana akan masuk ke dalam negeri, baik dalam bentuk
emas atau perak.
Dengan demikian, aliran merkantilis berkesimpulan
bahwa sumber kekayaan negara berasal dari perdagangan luar negeri, dan uang
dalam bentuk emas atau perak menjadi sumber kekuatan bagi negara. Paham
merkantilis berkembang di Eropa pada abad XVI dan XVII, yaitu di Spanyol, Perancis,
Inggris, dan Belanda.
1. Merkantilisme di Spanyol
Perang Salib
mengakibatkan terjadinya perdagangan antara negara-negara Eropa dengan
negara-negara Timur Tengah. Namun, jalur perhubungan darat ke India (jalur
Kafilah) sangat berbahaya dan mahal. Sampai akhirnya Vasco Da Gama dari
Portugis menemukan jalur laut yang lebih murah dengan berlayar mengelilingi
Afrika.
Suatu
perjalanan yang dilakukan oleh Columbus untuk mencari jalur yang lebih pendek
menuju India berhasil menemukan benua Amerika. Ekspedisi Columbus tersebut
dibiayai oleh Spanyol, sehingga membuat Spanyol menjadi negara yang memenangkan
perlombaan dalam persaingan untuk mendapatkan barang dagangan berupa emas dan
perak, juga daerah untuk memasarkan produknya.
2. Merkantilisme di Perancis
Pada zaman
Raja Louis XVI yang menjadi Menteri Perdagangan dan Keuangan adalah Jean
Baptiste Colbert, yang menjadi seorang diktator. Tujuan kebijakan Colbert lebih
diarahkan kepada kekuasaan dan kejayaan negara daripada untuk meningkatkan kekayaan
setiap orang. Ia berjuang keras untuk memajukan industri dan perdagangan
Perancis, sehingga di Perancis faham merkantilisme terkenal dengan sebutan
Colbertisme.
Tindakan yang dilakukan Colbert di antaranya:
Tindakan yang dilakukan Colbert di antaranya:
- melarang ekspor hasil pertanian
dan bahan baku
- melarang ekspor emas dan perak
- intervensi pemerintah dalam
bidang pengawasan hasil industri, memberikan bantuan pada perusahaan yang
baru berdiri serta negara mendirikan perusahaannya sendiri
melarang adanya emigrasi dan menganjurkan imigrasi karena negara kekurangan. - penduduk
- memperluas daerah jajahan
3. Merkantilisme di Inggris
Di Inggris, merkantilisme dimulai pada zaman
pemerintahan Raja Henry VII sampai zaman Ratu Elizabeth. Pada pemerintahan Ratu
Elizabeth I, tokoh merkantilis yang terkenal adalah Perdana Menteri Cromwell
(1558 – 1603).
Tindakan-tindakan yang dilakukan Cromwell adalah:
a.
melindungi perikanan dengan cara melarang rakyat memakan daging pada hari-hari
tertentu dan menggantinya dengan ikan
b.
melindungi peternakan dan industri wol melalui undang-undang peci, yaitu setiap
pria berusia di atas enam tahun harus mengenakan peci dari wol
c.
mengeluarkan undang-undang pelayaran yang disebut Act of Navigation yang berisi
bahwa semua kegiatan ekspor dan impor dari dan ke Inggris harus menggunakan
kapal Ingrris.
4.
Merkantilisme di Belanda
Merkantilisme di Belanda berlaku sejak dibentuknya
VOC, yaitu pada tahun 1602. Praktek merkantilisme Belanda diberlakukan tidak
hanya di negaranya tetapi juga di semua negara jajahannya, termasuk Indonesia.
Tujuan merkantilisme Belanda adalah:
a. memperluas
daerah koloni
b. mencari
bahan baku untuk industri berupa rempah-rempah, kopi, kelapa sawit, cengkeh,
teh, dan lada
c. memperluas
daerah pemasaran
Merkantilisme
muncul pertama kali pada abad tujuh belas dan pertengahan pertama abad delapan
belas saat terbit bukunya Adam Smith pada tahun 1776 yaitu ‘Wealth of Nation’,
yang mendiskusikan mengenai “ System of Political Economy”. Buku
tersebut mereview apa yang disebut Smith dengan “the commercial or mercantile
system”. Pemikiran Smith
tersebut banyak dikritik pada saat itu.
Ia
menghambat kelemahan dari sistem merkantilisme dan mengarahkannya ke dalam
sistem yang kuat miliknya tentang kebebasan ekonomi. Menurutnya sistem
merkantilis adalah suatu penipuan yang dilakukan oleh kelas bisnis kepada
publik. Apa yang disebut Smith dengan sistem merkantilis selanjutnya disebut
dengan merkantilisme.
Merkantilisme
saat ini dipahami sebagai bundel gagasan dan sebagai suatu latihan di dalam
keahlian sebagai negarawan. Perkembangan ini melawan latar belakang persaingan
dan peperangan antara kekuatan-kekuatan hebat di Eropa, dimana pada saat itu
kedamaian hanya terjadi pada satu periode antara tahun 1600-1667. Munculnya
ajaran merkantilisme berhubungan dengan munculnya England dan British Empire
sebagai kekuatan dunia.
1.
Merkantilis merupakan model kebijakan ekonomi dengan
campur tangan pemerintah yang dominan, proteksionisme serta politik kolonial,
ditujukan dengan neraca perdagangan luar negeri yang menguntungkan .
2.
Pemikiran-pemikiran ekonomi lahir pada kaum merkantilis
disebabkan adanya pembagian kerja yang timbul di dalam masyarakat, pembagian
kerja secara teknis dan pembagian kerja teritorial, yang selanjutnya akan
mendorong perdagangan internasional.
3.
Pemikiran ekonomi kaum merkantilis merupakan suatu
kebijakan yang sangat melindungi industri, dalam negeri, tetapi menganjurkan
persaingan, sementara itu terjadi pembatasan-pembatasan yang terkontrol dalam
kegiatan perdagangan luar negeri, kebijakan kependudukan yang mendorong keluarga
dengan banyak anak, kegiatan industri di dalam negeri dengan tingkat upah yang
rendah. Proteksi industri yang menganjurkan persaingan dalam negeri, dan
tingkat upah yang rendah mendorong ekspor.
4.
Teori kuantitas uang didasarkan pada jumlah uang yang
beredar mempengaruhi tingkat bunga dan tingkat harga barang. Ke luar masuknya
logam-logam mulia mempengaruhi tingkat harga di dalam negeri serta jumlah uang
yang beredar, dan kecepatan uang beredar.
5.
Kebijakan ekonomi lebih bersifat makro, hal ini
berhubungan dengan tujuan proteksi industri di dalam negeri, dan menjaga
rencana perdagangan yang menguntungkan, hal ini dilakukan dalam usaha
meningkatkan peranannya dalam perdagangan internasional dan perluasan-perluasan
kolonialisme.
Aliran Fisiokratisme
Aliran Physiocrats membangun teori mereka berdasarkan
konsep hukum alam sehingga mereka menamakan dirinya Physiocratism yang berasal
dari kata physic, yang artinya alam, cratain atau cratos yang artinya
kekuasaan. Dengan kata lain, penganut aliran ini percaya bahwa sumber daya alam
adalah sumber dari kekayaan.
Kaum physiocrats percaya bahwa alam diciptakan tuhan
penuh keselarasan dan keharmonisan. Kaum physiocrats percaya bahwa sistem
perekonomian juga mirip dengan alam yang penuh harmonis tersebut. Dengan
demikian setiap tindakan manusia dalm memenuhi kebutuhan masing-masing juga
akan selaras dengan kemakmuran masyarakat banyak. Beri manusia kebebasan dan
biarkan mereka melakukan yang terbaik bagi dirinya masing-masing.
Ada tiga hal yang membuat kaum physiocrats terkenal
yaitu: pertama, pengikut aliran physiocrats menganggap bahwa teori yang mereka
bangun adalah teori yang bersifat objektif ilmiah dan berhasil menyusun suatu
pandangan tentang tata ekonomi yang menyeluruh dan lengkap; kedua, aliran ini
mencetuskan istilah laissez faire yang sampai saat ini masih menjadi bahan
kajian menarik dan memberi corak bagi para ekonom klasik berikutnya; ketiga,
kajian yang mereka cetuskan menjadi dasar analisis makro yang mencoba menjawab
darimana datangnya pendapatan nasional dan bagaimana pendapatan itu dibagikan
di antara anggota masyarakat.
Tokoh utama aliran physiocrats adalah Francois
Quesney. Buku Quesney yang berjudul “Tableau Economique” adalah usaha pertama
pembuatan model matematika terhadap seluruh aspek ekonomi dan menunjukkan
bagaimana sesungguhnya hubungan antar bagian ekonomi tersebut. Dalam bukunya
tersebut Quesney memulai dengan asumsi bahwa ekonomi dapat digambarkan kedalam
tiga kelas atau sektor yang berbeda, yaitu:
- sektor
pertanian yang menghasilkan makanan, bahan mentah, dan hasil-hasil
pertanian lainnya.
- Sektor
manufaktur yang memproduksi barang-barang seperti pakaian dan bangunan
serta alat-alat yang diperlukan oleh pertanian dan pekerja pabrik. Sektor
manufaktur termasuk juga sektor jasa karena jasa bertanggung jawab untuk
memfasilitasi perdagangan domestik dan internasional.
Kelas pemilik tanah yang tidak menghasilkan nilai
ekonomi apa-apa tetapi mereka memiliki klaim atas surplus output yang
dihasilkan dalam pertanian. Biaya sewa ini merepresentasikan pembayaran surplus
kepada pemilik tanah dan pandangan ini dikenal dengan teori sewa physiocrats
Plato menganggap manusia sebagai makhluk sosial,
sebagai makhlkuk individu manusia bukan dan memang tidak bisa mencukupi
kebutuhannya sendiri. Begitu tidak percayanya Plato pada orang-perorangan,
sehingga ia juga menganjurkan agar hak pemilikan privat dihapus. Tujuannya
adalah agar masyarakat terhindar dari kejahatan yang mungkin timbul dari
pemilikan kekayaan pribadi. Sebagaimana dijelaskannya dalam Republik: “sehingga
kita bisa mengandalkan ketiadaan pertikaian yang muncul akibat kepemilikan
kekayaan”.
Selain tidak percaya pada orang-perorangan, Plato juga
tidak percaya pada demokrasi. Dengan demikian bagi Plato adalah absurd untuk
memberikan hak suara pada tiap orang, sebab tidak semua orang tahu apa yang
terbaik bagi masyarakat. Yang tahu yang terbaik bagi masyarakat adalah da
bahkan tahu tentangt kebenaran hakiki adalah ahli-ahli filsafat. Ahli filsafat
yang memiliki ilmu pengetahuan yang lebih luas, juga dianggap lebih tahu apa
yang terbaik bagi perorangan, mayarakat, dan Negara. Karena tidak ada individu
yang sempurna, merka perlu dididik. Dari orang-orang terdidik inilah akan lahir
elit pemimpin yang akan mengatur Negara.
Jauh sebelum Adam Smith mengembangkan teori pembagian kerja
(division of labor), Plato telah terlebih dahulu menganjurkan perlunya
pembagian tugas atau divisi dalam masyarakat, yaotu:
1. Kelompok pengatur (ruluers) yang sekaligus juga seorang filsuf.
2. Kelompok pelaksana (auxliarities), terdiri dari tentara, plisi, dan
pamong.
3. Kelas pekerja (workers).
Dari ketiga kelompok di atas, yang menentukan apa yang
harus dilakukan oleh tiap anggota masyarakat adalah kelompok pertama, yaitu
raja sekaligus ahli filsafat.
Pandangan Plato tentang masyarakat di atas didasarkan
kepada kepercayaan bahwa ahli filsafat tahu kebenaran absolut tentang bagaimana
mengatur masyarakat, dengan demikian dijastifikasi layak memiliki kekayaan
absolut. Bentuk masyarakat seperti inilah yang disebutnya sebagai masyarakat
atau “Negara ideal”. Lebih jelas, menurut Plato masyarakat yang dididik,
dipimpin oleh ahli filsafat, ia menjamin negara akan jaya dan masyarakat
sejahtera.
Walau sudah ada pembahasan tentang Ekonomi Politik
sejak masa Yunani Kuno, arus pemikiran Ekonomi Politik berkembang lebih maju
pada abad ke-14, saat terjadinya Revolusi Prancis yang memungkinkan terjadinya
transisikekuasaan dari raja dan gereja kepada para merchant atau kaum saudagar,
Era dimana kaum saudagar berkuasa inilah yang disebut merkantilisme.
Kaum Merkantilis, sesuai dengan namanya, sangat
mengagung-agungkan perdagangan dan perniagaan untk mencapai tingkat kemakmuran.
Menurut mereka, kemakmuran Negara itu bisa diperoleh dari surplus ekspor atas
impor. Semakin besar surplus ekspor atas impor (yang dibayar dalam bentuk
batangan emas), semkin tinggi kemakmuran negara tersebut. Pandangan ini
dikemukakan oleh Jean Baptist Colbert. Menteri keuangan dan perekonomian
Perancis pada era kekuasaan Raja Louis XIV.
Dalam kajian Ekonomi Politik, merkantilis adalah
aliran pertama yag menghendaki campur tangan Negara dalam perekonomian. Campur
tangan pemerintah dalam perekonomia dapat dilakukan dengan banyak cara
diantaranya dengan memberikan fasilitas bagi industry yang masih bayi, memonopoli
perdagangan, atau mengenakan pajak impor. Tujuan campur tangan Negara adalah
tidak lain untuk memperbesar surplus. Jika surplus yang dibayarkan dalam bentuk
batangan emas lebih banyak diperoleh, otomatis Negara semakin kaya.
Dilihat dari aspek Eonomi Politik, merkantilisme adalah
adalah contoh pertama dari model primary of politics, dimana ekonomi berfungsi
melayani politik atau sebagai refleksi dari hubungan kekuasaan. Kaum
merkantilis percaya bahwa konflik adalah sesuatu yang intrinsic. Dalam kehidupan
ekonomi, bukan sesuatu yang harmoni. Konflik lebih mengemuka dalam ekonomi
internasional. Karena adanya konflk tersebut, tugas utama pemerintah adalah
untk menjamin keamanan Negara yang jika perlu, dilakukan dengan mengorbankan
kekayaan dan keamanan Negara-negara tetangga. Untuk itu semua konsiderans dan
kepentingan harus disuboedinasikan pada prioritas mengonsolidasikan kekuasaan
Negara yang merupakan kondisi utama bagi uapaya mengejar kesejahteraan
(Staniland, 1985).
Perlunya campur tangan pemerintah pada masa
merkantilis adalah untuk mengkumulasikan surplus, agar negara semakin jaya.
Sayangnya, praktik campur tangan negara tersebut lebih banyak dinikmati oleh
pengusaha yangt berkolaborasi dengan penguasa. Sedangkan kesejahteraan rakyat
jelata, terutama kaum petani yang bekerja lebih keras, tidak diperhatikan.
Itulah ironinya: kebijakan seolah-olah demi negara dan rakyat, namun
kenyataannya lebih dinikmati segelintir penguasa licik yang berkolaborasi
dengan penguasa korup.
Sebagai reaksi atas keistemewaan yang dinikmati kaum
saudagar tersebut, muncul aliran pemikiran baru yang kemudian dikenal dengan
fisiokratisme. Aliran fisiokratisme dikembangkan oleh Francis Quesnay
(1694-1774). Berbeda dengan kaum merkantilis yang sangat mengagung-agungkan aktivitas
perdagangan luar negeri, kaum fisiokrat justru menyebut kegiatan perdagangan
bersifat steril, sedang aktivitas yang betul-betul produktif menurut mereka
adalah kegiatan ayang banyak memanfaatkan kekayaan alam seperti pertanian dan
pertambangan.
Kaum fisiokratis membagi masyarakat dalam empat golongan :
1. Kelas masyarakat produktif.
2. Kelas tuan tanah.
3.Kelas yang tidak produktif atau steril, terdiri dari saudagar dan
pengrajin.
4. Kelas masyarakat buruh atau labor yang menerima upah dan gaji dari
tenaganya.
Kelas produktif (la classe productive) terdiri dari
petani, peladang, dan mereka yang banyak bergerak pada bidang pertambangan.
Bagi kaum fisiokrat mereka inilah yang sesungguhnya pahlawan kemakmuran, bukan
kaum saudagar yang justru dekategorikan ke dalam kelas steril yang tidak
produktif.
Walau para petani sangat berjasa, pada era
merkantilisme justru mereka digencet. Mereka diharuskan membayar pajak yang
tinggi dan dikenai pungutan-pungutan liar. Quesnay melihat hal ini sebagai
bahaya laten. Kaum opetani yang tidak puas pasti akan melawan kaum saudagar
yang lebih banyaki diuntungkan. Apa yang diprediksikan Quesnay ternyata menjadi
kenyataan dengan meletusnya revolusi Perancis pada akhir abad 18. Untuk
memperbaiki keadaan, kaum fisiokrat meminta agar aktivitas ekonomi tidak perlu
diatur oleh pemerintah. Mereka juga meminta agar monopoli dan
kemudahan-kemudahan pada sekelompok orang dihapuskan. Dan sekat-sekat
perdagangan dibuka. Pandangan inilah yang kemudian diadopsi oleh Adam Smith, yang
dikenal sebagai penggagas perdagangan bebas berdasarkan prinsip “laissez faire,
laissez passer”.
Kaum merkantilis menganggap sumber kekayaan suatu
Negara adalah perdagangan luar negeri, sedangkan kaum fisiokrat menganggap
bahwa sumber kekayaan yang senyata nyatanya adalah sumber daya alam. Ini yang
menyebabkan aliran ini dinamai aliran physiocratism, yaitu penggabungan dari
dua kata physis = (alam) dan cratain atau cratos (kekuasaan), yang berarti
mereka yang percaya pada hukum alam (believers in the rule of nature). Kaum
fisiokrat percaya bahwa alam diciptakan oleh tuhan penuh keselarasan dan
keharmonisan. Hokum alam yang penuh dengan keselarasan dan keharmonisan ini
berlaku pada kapan saja, dimana saja dan dalam situasi apapun.
Kaum fisiokrat percaya bahwa system perekonomian juga
mirip dengan alam yang penuh harmoni. Dengan demikian, setiap tindakan manusia
dalam memenuhi kebutuhannya masing masing juga akan selaras dengan kemakmuran
masyarakat banyak. Beri manusia kebebasan, dan biarkan mereka melakukan yang
terbaik bagi dirinya masing masing. Pemerintah tidak perlu campur tangan dan
alam akan mengatur semua pihak akan senang dan bahagia. Inilah yang menjadi
cikal bakal doktrin laissez faire-laissez passer yang kira kira berarti :
biarkan semua terjadi, biarkan semua berlalu, perekonoian bebas yang lebih
dikembangkan oleh adam smith kemudian. Tanpa adanya intervensi atau campur
tangan dari pemerintah, maka semua tindakan manusia akan berjalan secara
harmonis, otomatis dan bersifat self regulating.
B. Tokoh-tokoh Pemikiran Ekonomi Psiokratisme
1. Francis Quesnay
Tokoh utama aliran fisiokrat adalah Francis Quenay
(1694-1774). Sebenarnya profesi awal Quenay ini adalah sebagai dokter dan
sangat ahli dalam ilmu bedah. Dikemudian hari ia di angkat seagai anggota
“academie des sciences”, sebuah lembaga ilmiah yang memiliki wibawa sangat
tinggi pada masa itu di Prancis. Sejak itu ia mulai mencurahkan perhatiannya
pada masalah masalah ekonomi.
Pada tahun 1758, Quesnay menulis buku Tableau Economique
dengan latar belakang seorang dokter, tidak heran kalau dalam buku tersebut
Quesnay menggambarkan system perekonomian suatu Negara seperti laiknya
kehidupan biologis tubuh manusia. Antara satu bagian dalam tubuh dengan bagian
yang lain membentuk suatu kesatuan yang harmonis. Begitu juga proses dan gejala
kehidupan ekonomi jika dilihat dalam hubungan antara bagian yang satu dengan
dengan yang lain membentuk suatu keseluruhan dengan hokum hukum
tersendiri. Quesnay membagi masyarakat dalam empat golongan : 1. Kelas
masyarakat produktif. 2. Kelas tuan tanah. 3. Kelas yang tidak produktif atau
steril, terdiri dari saudagar dan pengrajin. 4. Kelas masyarakat buruh atau
labor yang menerima upah dan gaji dari tenaganya.
Bagi Quesnay, hukum ekonomi yang berkesesuaian dengan
hukum ala mini menjadikan alam, dalam hal ini tanah, sebagai satu satunya
sumber kemakmuran rakyat. Temasuk pula didalamnyakegiatan pertanian, peternakan
dan pertambangan. Keas tuan tanah dianggapnya sebagai pengisap belaka sebab
memperoleh hasil tidak melalui kerja. Kegiatan industry hanya mengubah bentuk
atau sifat barang. Kegiatan perdagangan pun dianggap tidak produktif. Hal ini
karena ia melihat para pedagang hanya memindahkan barang dari satu tempat
ketempat lain. Karena kaum petani yang paling produktif dari ke empat golongan
tersebut, Quesnay menganjurkan agar kebijaksanan kebijaksanaan yang diambil
oleh pemerintah harus ditujukan terutama untuk meningkatkan taraf kehidupan
para petani. Bukan sebalinya, member hak hak khusus pada pemilik tanah dan para
saudagar seperti yang selama ini dinikmati dibawah pemerintahan yang
mengagungkan merkantilisme.
Dengan dasar pandangan diatas, kaum merkantilis yang
menganggap bahwa sumber utama kemakmuran Negara adalah dari surplus yang
diperoleh dari perdagangan luar negeri, dianggap sebagai pandangan yang keliru
oleh kaum fisiokrat. Kau fisiokrat juga mengkritik kaum merkantilis yang
menciptakan berbagai regulasi perdagangan ketika yang seharusnya dibebaskan
dari control. Kaum merkantilis dituduh telah membuat barang barang menjadi
lebih mahal dengan menetapkan pajak yang tinggi.
Dibandingkan dengan dengan pemikiran pemikiran ekonomi
yang sudah disebutkan terdahulu, pemikiran Quesnay lebih maju. Pola dan garis
pemikiran yang dikemukakan oleh ia sudah tersusun dalam suatu kerangka dasar
analisis tertentu mengenai gejala gejala, peristiwa peristiwa dan masalah
msalah ekonomi yang dihadapioleh masyarakat.
2. Jackues Turgot
J. Turgot ialah seorang ahli filsafat dan ekonomi yang
menjabat Menteri Keuangan Prancis dalam pemerintahan Raja Louis XVI.
Pemikirannya tentang ekonomi sejalan dengan F. Quesnay, bahwa sumber kemakmuran
berasal dari alam terutama usaha bidang pertanian. Oleh karena itu, J. Turgot
memberikan dorongan agar usaha pertanian dapat ditingkatkan. Sumbangan
pemikiran yang sangat berharga untuk pengembangan ilmu pengetahuan ekonomi
tersebut antara lain :
a. Teori pembentukan modal
Pada dasarnya teori turdot bertolak pada urusan pertanian. Nilai tambah
yang pada hakikatnya merupakan awal pembentukan modal masyarakat. Nilai tambah
tersebut berasal dari laba pengusaha dan sewa tanah
b. Teori hukum hasil lebih yang makin berkurang.
Tambahan modal untuk meningkatkan usaha pertanian ada bataasnya. Menurut
pengamatan turgot, jika sebidang tanah terus menerus ditambahkan modal, mulai
titik tertentu akan memperoleh hasil yang lebih yang makin berkurang. Gejala
tersebut kemudian dirumuskan menjadi the law of demishing returns (hukum hasil
lebih yang semakin berkurang)
C. Dampak Pemikiran Ekonomi Psiokratisme
Hubungan tertutup Fisiokrat dengan pengadilan Prancis
dan dukungan mental dari monarki absolut berhasil untuk membuat sesuatu impresi
yang sangat besar ke luar negri, khususnya pada ‘kebenaran raja yang lalim’
pada saat itu. Saat itu dunia melihat peradaban Prancis dan semua tentang
Prancis sebagai model yang paling jelek dari kekaguman dan emulasi. Ada
pertimbangan bunga dalam doktrin physiokrat pada negara asing, tapi mengumumkan
individualisme dari pemikiran mereka yang tidak semuanya cocok yang kemudian
mengalami wilayah ‘underdevelopment’ dari pusat dan Eropa bagian timur.
Pernyataan tambahan mereka mengenai laissez faire, Fisiokrat
berani pada kepercayaan mereka akan kebaikan monarki absolut sebagai bentuk
pemerintahan yang terbaik. Mereka juga ingat dengan baik tentang penekanan pada
pertanian yang akhirnya menyebabkan munculnya revolusi industri. Oposisi mereka
pada ekspor manufaktur melawan trend perekonomian Perancis yang telah
memproduksi ekspor dalam kelebihan pertanian sejak pertengahan abad 18.
Teknik ekonomi fisiokrat berbeda dari kebijakan dan filosofi
mereka, didesak pengaruh gagasan ekonomi di masa depan. Pemikiran Adam Smith
telah dipengaruhi oleh ini, khususnya kontribusi Turgot, walaupun dia tidak
mengembangkan usaha selanjutnya pada suatu bentuk teori subjektif nilai. Marx
yang memberikan banyak perhatian pada tableau menemukan dalam hal ini dan pada
penekanan fisiokrat pada surplus produksi oleh pada suatu kelas penting
menginspirasikan pada sistem miliknya dari pemikiran yang pusatnya adalah suatu
surplus.
Abad delapan belas menonjolkan dua
gagasan ekonomi, yaitu fisiokrat dan klasik. Fisiokrat menguasai Prancis,
klasik Skotlandia dan Inggris. Fisiokrat mendapat pengaruh penting dari Adam
Smith, peletak dasar sistem klasik. Bodin dan Boisguilbert adalah dua figur
pemimpin ajaran ekonomi Perancis sebelum adanya fisiokrat.
3. Laffemas
Secara
keseluruhan, merkantilisme Prancis lebih bekerja dengan pekerja dari pada
pemikir, dan hanya beberapa penulis yang meminta perhatian. Barthelemy de
Laffemas (1545-1611), penjahit Huguenot dan valet de chambre Raja Henry IV,
yang olehnya dia meraih jabatan sebagai menteri keuangan. Laffemas
mendiskusikan masalah ekonomi dalam beberapa tulisan dimana dia menggarisbawahi
pentinganya manufaktur.
Penulis
lainnya yaitu Antoine de Montchretien (c.1575-1621), seorang penyair dan
hardware manufacturer yang siap disebut sebagai penulis buku yang memuat
tulisan ‘ekonomi politik’ pada tahun 1615. Dia menitikberatkan kebutuhan
peraturan dan pendidikan industri. Ia mengulangi observasi Montaigne mengenai
jika satu orang untung maka satu orang lainnya akan rugi, dan diaplikasikan
secara spesifik ke dalam perdagangan internasional.
4. Colbert
Peraturan
negara dan kemajuan manufaktur dicapai pada masa Jean Baptiste Colbert (1619-1683), menteri keuangan dibawah Raja
Louis XVI, yang diingat sebagai salah satu praktisi kebijakan merkantilis. Dia
memberi nama sistem ini dengan nama Colbertisme, dimana manufaktur yang
didorong oleh subsidi dan perlindungan tarif. Colbertisme juga membawa jaringan
kerja dari peraturan terperinci yang bertujuan pada kualitas dan kontrol harga
dari produk manufaktur dan pertanian serta mengurangi rintangan pada
perdagangan dalam negeri Perancis. Colbert juga mencari atau mengadakan
reformasi fiskal, tetapi usahanya tersebut digagalkan oleh ketidakmaluan
pengadilan dan biaya peperangan raja.
5.
Marshal Vauban
Marshal
Vauban (1633-1707), ahli militer hebat pada zamannya, juga mencoba memecahkan
masalah ekonomi, pendekatan yang digunakan adalah ‘political arithmetic.’
Secara lebih spesifik dia mengajukan reformasi fiskal yang mengganti dengan
sejumlah pajak oleh bangsawan, semacam pajak pribadi yang akan didasarkan pada
pendapatan dari segala sumber dan siapa yang mempunyai proporsi lebih, maka
batas tertinggi pajak adalah sepuluh persen.
6. Boisguilbert
Pierre le
Pesant de Boisguilbert (1646-1714), anggota kehakiman Perancis dan seorang tuan
tanah, menerbitkan beberapa buku. Bukunya yang pertama Le detail de la France
in 1695 dan yang terakhir Factum de la France in 1706, dan dia juga membuat
empat rangkaian gagasan yang ditujukan untuk membantu menteri keuangan.
Boisguilbert
mangklaim bahwa pertanian dan kehidupan pedesaan adalah beberapa cara terbaik
untuk manufaktur dan bahwa manufaktur sebaiknya tidak dipromosikan pada biaya
populasi pedesaan. Dia juga mengumumkan rumusan laissez faire ketika dia
membela kebebasan export gandum, dia mengidentifikasikan pendapatan nasional
dengan pengeluaran konsumsi.
7. Quesnay
Pemimpin
aliran fisiokrat adalah Francois Quesnay (1694-1774), dokter pribadi Louis XV
dan Madam de Pompadour. Belajar ekonomi adalah fase terdahulu dari karir
intelektualnya. Dan memutuskan untuk tetap pada investigasi matematika hingga
akhir hidupnya.
8. Turgot
Setelah
Quesnay, fisiokrat terbaik yang diingat sekarang ini adalah Anne Robert Jacques
Turgot (1727-81), yang setelah berjasa pada posisi pemerintah Peranci tertinggi
menjadi menteri keuangan pada rezim ancien.
Sistem
fisiokrat memerlukan rekonstruksi ekonomi yang lengkap sejak mereka menyobek
keseluruhan cataan tentang ajaran merkantilisme. Tujuan fisiokrat adalah untuk
mengorganisasikan kembali ekonomi Perancis melalui reformasi pajak dan
mempromosikan sistem efisien, skala yang lebih besar bertani.
Fisiokrat
digambarkan seperti diatur oleh prinsip-prinsip individualisme. Turgot
berpendapat bahwa individualisme adlaah hakim terbaik dari keuntungan sendiri.
Aliran ini mempostulatkan sebuah kesesuaian yang sempurna dari keuntungan
individu sama baiknya denga keuntungan raja. Individualisme ini
diimplementasikan dalam pemilikan pribadi.
9. The Tableau
Hubungan
antara tiga kelas yang digambarkan Quesnay dalam tableau economique yang
terkenal, model terbaru dari aliran melingkar ’pendapatan nasional’ dan
reproduksi tahunannya. Ada beberapa jenis tableau, yang semuanya sesuai dengan
dua pola dasar. Pertama menggambarkan pengeluaran berturut-turut dan lainnya
meringkas hasil yang dicapai.
Pengaruh Fisiokrat
Hubungan
tertutup Fisiokrat dengan pengadilan Prancis dan dukungan mental dari monarki
absolut berhasil untuk membuat sesuatu impresi yang sangat besar ke luar negri,
khususnya pada ‘kebenaran raja yang lalim’ pada saat itu. Saat itu dunia
melihat peradaban Prancis dan semua tentang Prancis sebagai model yang paling
jelek dari kekaguman dan emulasi. Ada pertimbangan bunga dalam doktrin
physiokrat pada negara asing, tapi mengumumkan individualisme dari pemikiran
mereka yang tidak semuanya cocok yang kemudian mengalami wilayah
‘underdevelopment’ dari pusat dan Eropa bagian timur.
Pernyataan
tambahan mereka mengenai laissez faire, Fisiokrat berani pada kepercayaan
mereka akan kebaikan monarki absolut sebagai bentuk pemerintahan yang terbaik.
Mereka juga ingat dengan baik tentang penekanan pada pertanian yang akhirnya
menyebabkan munculnya revolusi industri. Oposisi mereka pada ekspor manufaktur
melawan trend perekonomian Perancis yang telah memproduksi ekspor dalam
kelebihan pertanian sejak pertengahan abad 18.
Teknik ekonomi fisiokrat berbeda dari
kebijakan dan filosofi mereka, didesak pengaruh gagasan ekonomi di masa depan.
Pemikiran Adam Smith telah dipengaruhi oleh ini, khususnya kontribusi Turgot,
walaupun dia tidak mengembangkan usaha selanjutnya pada suatu bentuk teori
subjektif nilai. Marx yang memberikan banyak perhatian pada tableau menemukan
dalam hal ini dan pada penekanan fisiokrat pada surplus produksi oleh pada
suatu kelas penting menginspirasikan pada sistem miliknya dari pemikiran yang
pusatnya adalah suatu surplus.
1. Mazhab
Pisiokrat tumbuh sebagai kritik terhadap pemikiran ekonomi Merkantilis, tokoh
pemikir yang paling terkenal pada mazhab ini adalah Francois Quesnay. Sumbangan
pemikiran yang terbesar dalam perkembangan ilmu ekonomi adalah hukum-hukum
alamiah, dan menjelaskan arus lingkaran ekonomi.
2.
Inti pemikiran utama dalam mazhab Pisiokrat adalah
dituangkan dalam tabel ekonomi yang terdiri dari classe productive dari kaum
petani, classe des froprietaires dari kaum pemilik tanah, classe sterile atau
classe stipendile yang meliputi kaum pedagang dan industriawan dan classe
passieve adalah kaum pekerja.
3.
Pemikiran ekonomi kaum Pisiokrat yang menonjol dalam
perkembangan ilmu ekonomi selain lingkaran arus ekonomi dalam tabel ekonomi
yaitu tentang teori nilai dan harga yang terbagi menjadi tiga yaitu harga dasar
barang-barang, harga penjualan dan harga yang harus dibayar konsumen. Teori
uang yang dikemukakannya adalah sebagai tabir uang (money is veil) dan perlunya
pengenaan pajak untuk kepentingan ekonomi.
4.
Sumbangan pemikiran ahli Pisiokrat lain yaitu Jaques
Turgot mempunyai dua sumbangan utama terhadap pemikiran ekonomi yakni teori
uang sebagai tabir, dan teori fruktifikasi. Teori uang sebagai tabir yang
mempersulit pengamatan fenomena ekonomi. Namun demikian pemikiran ini merupakan
gagasan ke arah menemukan dasar satuan perhitungan yang ia, tetapi dikemukakan
atas transaksi barter dengan nilai alat tukar dapat berubah-ubah karena
jumlahnya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari semua yang telah kita bahas di atas tadi jadi bisa kita
simpulkan bahwa ekonomi dimasa praklasik ataupun dimasa makantilisme maupun
dimasa fisioktrat belumlah banyak di amalkan atau pun dipelajari oleh banyak
orang, bahkan masih banyak orang yang meragukannya. Disamping semua itu
para-para pemikir pun tak mau menyerah sampai disitu, dan sampai akhirnya ilmu
ekonomi berkembang luas didunia ini.
Saran
Jika didalam makalah ini terdapat kesalahan atas kelalaian
penulis, maka penulis mohon maaf yang sebesar-sebesarnya. Karena penulis sadar
bahwa penulis sendiri masih jauh dari sempurna, dan sadar masih banyak
kekurangan dan keterbatasan pengetahuan,sehingga makalah ini belum lah
sempurna.
Oleh karena itu, penulis mohon maaf yang, terutama kepada ibu
dosen pembimbing yang telah berbaik hati dan meluangkan ilmunya untuk berbagi
ilmu.